Page 122 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 122

Fenomena Kontemporer Pengaturan Tanah Adat

             sistem. Situasinya kemudian semakin individual, ketika tanggungan
                                                           11
             beban juga semakin memberatkan bagi setiap orang.
                 Sepertinya Malak ingin menunjukkan, bahwa perubahan
             fungsi tanah-tanah adat bukanlah hal yang terjadi begitu saja
             tanpa sebab. Pembangunan ikut memberi kontribusi penting pada
             perubahan-perubahan persepsi masyarakat atas cara-cara hidup
             yang baru. Hidup yang baru ini membawa sistem yang individual
             dan meminggirkan kolektifitas. Masyarakat tidak bisa mengelak,
             seakan sudah menjadi kemestian untuk terlibat di dalamnya.
             Apalagi ketika resistensi atas berbagai cara-cara hidup yang baru
             demikian akan selalu mengalami represi sistemik. Orde Baru
             misalnya, sebagaimana banyak disinggung adalah kisah represi atas
             rakyatnya sendiri dengan korban terbesar adalah adat. Berbagai
             perubahan yang dipaksakan melalui sistem sepihak demikian, tentu
             menimbulkan rasa ketidakadilan pada masyarakat adat. 12
                 Dengan begitu Malak mengemukakan dua situasi yang
             inheren bercokol dalam benak masyarakat adat Papua saat ini, yang
             terbentuk melalui proses sejarah sosial bertahun-tahun. Pertama,
             perubahan fungsi tanah adalah sesuatu yang juga diandaikan oleh
             masyarakat itu sendiri agar bisa terlibat dalam sistem yang ada.
             Kedua, berbagai bentukan persepsi yang ada saat ini lahir dari
             berbagai ketertekanan, negara selalu mendominasi sistem sedang
             masyarakat tetap menjadi miskin dalam sistem tersebut.
                 Kompleksitas di atas tidak terselesaikan dengan jernih,
             batasan dan ideal-ideal yang bisa dibangun. Malak menyebut
             perubahan mendasar dalam fungsi tanah adat demikian sebagai
             telah terjadi kapitalisasi tanah adat di Papua. Dengan kapitalisasi,


             11. Ibid. Hlm. 70-75
             12. Ibid. Hlm. x-xi.

                                     — 103 —
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127