Page 138 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 138

Krisis Keberlanjutan Sumber Penghidupan
                Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

                                di Pulau Kecil
                (Studi Kasus Pulau Sebuku Kabupaten Kota Baru,

                               Kalimantan Selatan)

                              Dewi Dwi Puspitasari S.










             1. Pengantar

             Lingkungan, tambang dan kemiskinan merupakan serangkai
             fenomena yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Rezim
             petambangan atas nama kepentingan pembangunan telah masuk
             dalam relung-relung sumber agraria masyarakat Indonesia sejak
             zaman kolonial Belanda hingga saat ini. Selama puluhan tahun, para
             pelaku bisnis tambang serta negara ini menjanjikan “kesejahteraan”
             bagi rakyatnya, dan sejak itu pula, kemiskinan dan kerusakan
             lingkungan terus terjadi. Saat mekanisme peralihan hak atas tanah
             terjadi maka yang ditimbulkan adalah tersedianya tenaga kerja dalam
             jumlah besar yang telah tercerabut dari sumber penghidupannya.
             Di saat yang sama industri tambang yang menjanjikan penyerapan
             tenaga kerja, tidak mampu memenuhi janji itu. Pada akhirnya
             hanya akan menciptakan kaum-kaum proletar serta munculnya
             ketimpangan dan berbagai level kesenjangan sosial yang tinggi

                                     — 119 —
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143