Page 140 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 140

Krisis Keberlanjutan Sumber Penghidupan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis di Pulau Kecil

             persoalan agraria di pulau kecil serta kerumitan-kerumitannya
             sehingga bisa ditarik pada level rekomendasi terkait kebijakan
             pertanahan yang pro poor serta demi keberlanjutan fungsi alam
             bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
                 Penelitian awal ini memilih Pulau Sebuku sebagai lokasi
             penelitian dengan mengambil 2 desa sebagai representatif 8 desa
             yang ada. Dua desa tersebut adalah desa Rampa dan Kanibungan.
             Kedua desa tersebut dipilih karena mewakili karakteristik
             masyarakat pulau Sebuku, masyarakat Kanibungan bergantung
             pada perkebunan dan hutan sedangkan desa Rampa bergantung
             pada pesisir dan laut. Pulau Sebuku secara adminitrasi masuk
             dalam wilayah Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan.
             Menurut berita acara pembinaan dan pembakuan nama pulau di
             Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 11 juli 2008, Kalimantan
             Selatan memiliki 132 pulau. Dari jumlah tersebut Kabupaten
             Kotabaru memiliki pulau terbanyak yaitu lebih dari 100 pulau.
             Pulau kecil di Kota Baru yang memiliki kerentana cukup tinggi
             terhadap kerusakan ekologisnya adalah Pulau Sebuku, dimana
             terdapat dua perusahaan tambang besar yang mengekploitasi
             sumberdaya tambang pulau.
                 Selain itu, Pulau Kalimantan terkenal akan eksploitasi
             tambangnya dan adanya pemberian izin konsesi tambang di pulau
             kecil, hal ini memberikan kekhawatiran terhadap keberlanjutan
             ekologis ke depan. Dari data yang diperoleh untuk sektor
             pertambangan saja belum termasuk perkebunan, total luas ijin
             pertambangan yang dikeluarkan hingga tahun 2007 telah mencapai
             228.556,25 ha. Sementara luas bukaan tambang mencapai
             8.810,22 ha dan yang telah direklamasi mencapai 6.239,57 ha.
             Di sisi lain, secara kualitas ekologis, lingkungan Kalimantan



                                     — 121 —
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145