Page 135 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 135

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            merasa tertindas, boleh ambil bagian bersama gerakan masyarakat
                25
            adat.  Perluasan konsep definitif ini, tentu perlu diamati lebih
            seksama.
                Dengan konsep demikian, adat menjadi sangat taktis, sebagai
            panji mobilisasi rakyat dalam melawan ketidakadilan yang
            disponsori negara. Adat didekatkan ke dalam gerakan kerakyatan
            dan memang demikian, AMASUTA sedang berusaha membangun
            suatu corong konseptual yang lebih sesuai dengan perkembangan
                                                                   26
            situasi kini, khususnya perkembangan model penidasan negara.
            Gerakan adat terintegrasi dalam berbagai gerakan rakyat anti
            penindasan di Sulawesi Tengah, yang kemudian mendatangkan
            berbagai konsekwensi baru.
                Agak selaras dengan kasus Nendali, sejauhmana perkembangan
            konsep-konsep baru atas masyarakat adat di Sulawesi Tengah
            memang dipahami oleh masyarakat adat itu sendiri, kerap,
            konsep-konsep canggih demikian dimediasi sebatas di tingkat elit
            gerakan adat saja. Beberapa poin dalam amatan Li memperlihatkan
            keberadaan elit adat di Sulawesi Tengah yang cukup menonjol
            mengakomodasi platform-platform populis sebagai latar
            gerakan adat yang dibangunnya, yang oleh Li disebut, senjata
            etnopolitis. 27
                Di Sulawesi Tengah, beberapa riak gerakan adat seperti ini lebih
            mengarah pada soal-soal politis hingga berujung misalnya pada
            pembentukan wilayah-wilayah administrasi baru (Kabupaten) yang
            tentu menyediakan peluang baru pula untuk berkuasa (menjadi


            25. Tania M. Li. Adat di Sulawesi Tengah, Penerapan Kontemporer. Dalam,
               Ibid. Jamie S. Davidson, David Henley dan Sandra Moniaga (Ed). Hlm.
               367-405.
            26. Ibid.
            27. Ibid.

                                    — 116 —
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140