Page 142 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 142
Krisis Keberlanjutan Sumber Penghidupan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis di Pulau Kecil
akibat alam oleh perusahaan ini seolah-olah menjadi pertanda
awal bagi semua pihak terutama masyarakat akan kondisi yang
mengancam kestabilan pulau kecil ini di hari depan.
Pulau Sebuku yang merupakan salah satu kecamatan di Kota
Baru, secara topografi memiliki perbukitan rendah, daratan, serta
kawasan rawa mangrove pasang surut. Pulau sebuku terletak sekitar
2 km sebelah timur dari pulau laut (diukur dari titik terdekat)
dan kurang lebih 30 km dari daratan Pulau Kalimantan, tepatnya
Kalimantan Selatan. Pulau Sebuku disebelah Utara berbatasan
dengan Selat Makasar begitu pula disebelah Selatan dan Timur
masih berbatasan dengan Selat Makasar, di sebelah Barat berbatasan
dengan Selat Sebuku. Meskipun tidak ada marka topografi yang
memisahkan Pulau Sebuku, namun pulau ini secara jelas terbagi
menjadi dua kawasan yang dihuni penduduk, yaitu bagian utara
dan bagian selatan. dibagian utara, ada tiga desa yaitu desa Tanjung
2
2
Mangkok seluas 36,5 km , Desa Rampa dengan luas 17 km dan
2
Desa Sungai Bali dengan luas 34 km , sementara itu penduduk
lainnya menempati area dibagian selatan pulau ini. Mereka terbagi
2
dalam 5 desa yaitu Desa Serakaman dengan luas 34 km , Desa
2
2
Belambus 12 km , Desa Mandin 29 km , Desa Kanibungan luas
2
2
46 km dan Desa Sekapung dengan luas 37 km .
Jumlah keseluruhan penduduk berdasarkan data kecamatan
tahun 2008 adalah 6.891 jiwa dengan kepadatan penduduk
2
28,07 tiap km . Sebagian besar penduduk Pulau Sebuku adalah
suku Banjar, Bugis, Mandar dan Suku Pendatang lainnya seperti
Jawa.
— 123 —