Page 195 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 195

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            menjadi koordinator gerakan, yang mengarah pada pelemahan
            kekuatan hukum dan otoritas dari perkebunan yang memang
            telah melanggar prosedur yang ada.
                Setelah melalui perjuangan panjang, pada tahun 1999 proses
            redistribusi lahan hasil perjuangan dilakukan. Hasil perjuangan
            ini tidak bisa dilepaskan dari peran para organisasi pendamping
            (Aktivis Mahasiswa, LSM dan aktivis gerakan sosial lainnya) yang
            ikut menempa, menyadarkan dan mencerahkan makna sebuah
            hak dan keberanian untuk menuntut kebenaran. Keberhasilan
            hasil reclaiming ini kemudian disahkan pada 20 Oktober 2009 di
            Gedung DPRD kabupaten Blitar. Dari 168 ha yang dituntut warga,
            kemudian warga mendapatkan 212 ha, diantaranya merupakan
            hasil negoisasi dan tukar guling lahan-lahan milik perkebunan
            yang berada di tengah lahan hasil reklaiming warga. Berlanjut
            dengan proses sertifikasi pada tahun yang sama yang kemudian
                                                   29
            disahkan oleh BPN daerah kabupaten Blitar .
                Kini, warga Gambar Anyar memasuki masa Pasca Sertifikasi.
            Tidak semua idealita perjuangan sesuai dengan realita. Inilah
            titik awal dari munculnya beragam persoalan; baik persoalan
            internal organisasi, maupun mekanisme untuk mengurus hasil
            land reform. Mayoritas lahan hasil sertifikasi kini ditanami tebu,
            meski mereka tidak terlalu memahami mekanisme pekebunan
            tebu. Hal ini dipilih secara pragmatis, sebab mereka selain minim
            ketrampilan mengelola lahan pertanian sendiri, juga menginginkan
            hasil cepat untuk kebutuhan dasar mereka; membangun rumah,
            beli sepeda motor, pendidikan anak, hajatan, dan kebutuhan
            hidup sehari-hari. Dalam satu segi, keberhasilan perjuangan
            ini diakui telah meningkatkan tingkat kesejahteraan warga dari


            29. Hasil wawancara dengan Tokoh Petani Gambar Anyar, 9 Juni 2010

                                    — 176 —
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200