Page 78 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 78

Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....

               dasar ketentuan Pasal 38 ayat (3) UUDS; (3) dihapuskannya dualis-
               me Hukum Agraria dan diadakannya kesatuan hukum yang akan
               memuat lembaga-lembaga dan unsur-unsur yang baik, baik yang
               terdapat dalam Hukum Adat maupun Hukum Barat (jadi tidak
               dipilih salah satu hukum sebagai dasar Hukum Agraria yang baru);
               (4) diintroduksinya hak-hak atas tanah, yakni Hak Milik sebagai
               hak yang terkuat, yang berfungsi sosial, kemudian ada Hak Usaha,
               Hak Bangunan, dan Hak Pakai; (5) ditentukannya bahwa Hak
               Milik hanya boleh dipunyai oleh orang-orang WNI (tidak dibe-
               dakan “asli” ataupun bukan “asli”), sedangkan badan hukum
               pada asasnya tidak boleh mempunyai Hak Milik atas tanah; (6)
               perlunya diadakan penetapan batas maksimum dan minimum
               luas tanah yang boleh menjadi milik seseorang atau badan hukum;
               (7) tanah pertanian pada asasnya harus dikerjakan dan diusaha-
               kan sendiri oleh pemiliknya; dan (8) perlunya diadakan pendaf-
               taran tanah dan perencanaan penggunaan tanah. 12
                   Naskah Rancangan Undang-undang Pokok Agraria ini
               disampaikan Panitia kepada Pemerintah, dalam hal ini Menteri
               Agraria, dengan Suratnya tanggal  6 Februari 1958 No. I/PA/1958.
               Oleh karena tugas utamanya sudah diselesikan, maka dengan
               Keputusan Presiden tanggal 6 Mei 1958 No. 97/1958, PS dibubar-
               kan. 13  Menarik sekali mencermati hasil-hasil berbagai panitia
               agraria tersebut, yakni adanya benang merah yang jelas dalam hal
               ini sikap yang jelas yang menjadi materi muatan UU Agraria yang
               didambakan itu, seperti: penghapusan asas domein, penghapusan
               dualisme hukum, semangat memberikan tanah pertanian untuk
               penggarapnya dengan Hak Milik,  dan penetapan batas maksimum


                   12  Ibid, hlm. 128-129.
                   13  Ibid, hlm. 128.

                                                                   65
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83