Page 87 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 87
Oloan Sitorus & Taufik N. Huda
fungsinya yang kedua itulah hukum digunakan sebagai instrumen
perubahan sosial. Berbagai perubahan yang diinginkan pada
UUPA meliputi, antara lain: ketimpangan penguasaan dan
pemilikan tanah menuju keadilan penguasaan dan pemilikan
tanah, penguasaan dan pemilikan tanah yang ekstraktif menuju
penguasaan dan pemilikan tanah yang representatif, hubungan
negara dengan tanah yang bersifat privat dan korporat menjadi
publik dan ‘mensejahterahkan rakyat’.
Lebih lanjut, Mata Kuliah Hukum Tata Negara dan Hukum
Tata Usaha Negara akan diberikan kompetensi tentang fungsi ber-
bagai organ negara dan bagaimana berbagai organ negara itu
melaksanakan tugasnya. Khusus pada Mata Kuliah Hukum Tata
Negara juga diberikan kompetensi untuk memahami arti, jenis,
dan fungsi dari berbagai aturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, dapat dibayangkan bahwa berbagai kompetensi di atas
secara berarti akan memberikan bekal bagi Boedi Harsono untuk
menyusun materi RUU UUPA.
Menciptakan Mata Kuliah Baru: Hukum Agraria
Berlakunya UUPA sebagai dasar unifikasi Hukum Agraria/
Hukum Tanah membawa perubahan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara, termasuk dalam hubungannya dengan wargane-
25
gara dan badan-badan hukum negara. Watak nasionalisme yang
pekat dalam UUPA memimpikan politik agraria yang ingin menja-
pada Penjelasan Umum mengenai tujuan UUPA, yaitu di antaranya, meletakkan
dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional, yang akan merupakan alat
untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan bagi negara dan rakyat,
terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.
25 KPPAP dan ASPPAT Indonesia, op. cit, hlm. 20
74