Page 92 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 92
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
Gadjah Mada Yogyakarta sebelum kelahiran UUPA juga sudah
diselenggarakan studi dan pemberian pelajaran mengenai soal-
soal agraria, namun obyek studinya bukan Hukum Agraria,
melainkan ‘Politik Agraria’. Hukum Agraria dan Politik Agraria
adalah 2 (dua) bidang studi yang berbeda, biarpun ada kaitan
satu dengan yang lain. Kalau Politik Agraria mempelajari arah, isi,
dan bentuk pelaksanaan keagrariaan yang dilakukan untuk mewu-
judkan sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka Hukum Agraria
adalah hukum yang dimaksudkan untuk mewujudkan Politik
Agraria.
Di dalam Pidato Pengukuhan dalam jabatan Guru Besar Tetap
Mata Pelajaran Hukum Agraria pada Fakultas Hukum Universi-
tas Trisakti, Jakarta tanggal 23 September 1987, Boedi Harsono
menyatakan, ternyata peraturan-peraturan yang mengatur hak-
hak penguasaan tanah dapat dipelajari sebagai satu sistem dan
dapat disusun suatu sistematika yang khas. Hak-hak penguasaaan
atas tanah dapat dipelajari sebagai lembaga-lembaga hukum, jika
belum dihubungkan dengan subyek dan tanah tertentu. Selan-
jutnya, hak-hak penguasaan tanah dapat juga dipelajari sebagai
hubungan-hubungan hukum konkrit kalau sudah dihubungkan
dengan subyek dan tanah tertentu. Dalam istilah ter Haar, pera-
turan-peraturan Hukum Agraria yang mengatur hak-hak pengua-
saan atas tanah sebagai lembaga-lembaga hukum disebut ‘het
grondenrecht in rust’; sedangkan yang mengatur hak-hak penguasa-
an atas tanah sebagai hubungan-hubungan hukum konkrit disebut
‘het grondenrecht in beweging’. Dihubungkan dengan fungsi pera-
turan-peraturan yang bersangkutan Hargreaves menunjuk penga-
turan hak-hak penguasaan atas tanah yang berupa lembaga-lemba-
ga hukum tersebut sebagai pemenuhan ‘the static function’ dari
Hukum Agraria, sedang pengaturan hak-hak penguasaan atas
79