Page 95 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 95
Oloan Sitorus & Taufik N. Huda
Sistematika Hukum Agraria yang dibangun oleh Boedi Har-
sono kiranya juga bermanfaat dalam pelaksanaan dan pengem-
bangan penelitian atau kajian hukum. Dalam melakukan analisis
terhadap sistematik hukum (untuk mencari pengertian-pengertian
33
dasar dalam hukum atau istilah Prof. Satjipto Rahardjo disebut
33 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif – Suatu
Tinjauan Singkat, Cetakan Kedua, Penerbit CV. Radjawali, Jakarta, 1986, hlm. 81-
82, menyatakan bahwa pengertian-pengertian dasar dalam hukum meliputi:
a. Masyarakat hukum adalah masyarakat sebagai sistem hubungan teratur
dengan hukum sendiri. Yang dimaksud dengan hukum sendiri adalah
hukum yang tercipta di dalam, oleh, dan untuk sistem hubungan itu
sendiri.
b. Subyek hukum adalah pihak-pihak yang menjadi pendukung hak dan
kewajiban, di dalam hubungan teratur atau masyarakt hukum. Subyek
hukum terdiri atas:
1) pribadi kodrat (natuurlijk persoon), yakni manusia tanpa kecuali;
1
2)pribadi hukum (rechtspersoon), yakni:
a) suatu keutuhan harta kekayaan, misalnya wakaf dan yayasan;
b) suatu bentuk susunan relasi, misalnya koperasi, perseroan terbatas;
3)pejabat, yakni perangkat peranan (yang dikaitkan dengan status).
c. Hak dan kewajiban. Hak adalah peranan fakultatif oleh karena sifatnya,
yakni boleh tidak dilaksanakan; peranan tersebut sering disebut
kewenangan. Kewajiban atau tugas merupakan suatu peranan yang bersifat
imperatif, oleh karena harus dilaksanakan. Hak dan kewajiban tersebut
senantiasa dalam hubungan yang berhadapan dan berdampingan.
d. Peristiwa hukum adalah peristiwa kemasyarakatan yang membawa akibat
yang diatur oleh hukum.
e. Hubungan hukum yaitu hubungan-hubungan yang mempunyai akibat
hukum. Hubungan-hubungan itu dapat dibedakan atas:
1) hubungan sederajat (seperti hubungan suami-istri, hubungan antara
Propinsi di negara Indonesia);
2)hubungan tidak sederajat (seperti hubungan antara penguasa dengan
warga negara atau warga masyarakat);
3)hubungan timbak balik (hubungan dimana pihak-pihak yang
82

