Page 91 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 91
Oloan Sitorus & Taufik N. Huda
Hukum Agraria adalah hukum yang mengatur hak penguasaan
atas sumber-sumber agraria yang dapat dipelajari sebagai lembaga
hukum dan hubungan hukum konkrit. Dalam perkembangan
selanjutnya (sampai akhir XX), bagian Hukum Agraria yang ber-
kembang pesat adalah Hukum Tanah.
Pengabdian Boedi Harsono untuk bangsa dan negara terus
berlangsung, mengalir melintasi jaman: birokrasi keagrariaan dan
pendidikan. Meskipun pada tanggal 31 Mei 1979 tugas formal
beliau berakhir, setelah mengabdi 36 tahun di birokrasi keagra-
riaan, namun beliau tetap melanjutkan pengabdiannya pada
otoritas pertanahan. Ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN)
dibentuk tahun 1988, Boedi Harsono diangkat sebagai Penasihat
Ahli, kemudian menjadi Penasihat Ahli Menteri Negara Agraria/
Kepala BPN. Pengabdian Boedi Harsono di bidang pendidikan
semakin dikukuhkan dengan diangkatnya beliau sebagai Guru
Besar Luar Biasa dalam Mata Pelajaran Hukum Agraria pada FH
UI di Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tanggal 25 April 1986 mulai 1 April 1986; dan
menjadi Guru Besar Tetap dalam Mata Pelajaran Hukum Agraria
pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti di Jakarta berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. tanggal
4 Mei 1987 mulai 1 April 1987.
Dengan demikian, meskipun secara formal Boedi Harsono
bukan guru besar pertama di bidang Hukum Agraria yang dimiliki
bangsa ini, tetapi kenyataannya beliaulah yang meletakkan dasar-
dasar studi Hukum Agraria dengan merumuskan Mata Kuliah
Hukum Agraria dan mendapat pengakuan secara akademis mela-
lui pengangkatan sebagai guru besar Hukum Agraria inilah kira-
nya yang menjadi alasan kuat mengapa beliau layak disebut seba-
gai BAPAK HUKUM AGRARIA INDONESIA. Di Universitas
78