Page 101 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 101

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               Dua objek TORA yang selama ini sulit diselesaikan karena ketidakterse-
               diaan data secara memadai. Dalam Pasal 7 butir k Perpres 88/2018 menye-
               butkan, objek TORA salah satunya adalah tanah absentee dan kelebihan
               maksimum. Argumen penjelas itu masih sumir, akan tetapi sangat rea-
               sonable jika dilihat dari substansi persoalan, karena tanah masyarakat
               dalam Perpres 86/2018 tidak masuk dalam salah satu objek TORA, hanya
               menjadi bagian dari pendefinisian RA.

                   Kembali ke skema legalisasi aset di atas, terdapat 4.5 juta hektar
               (sekitar 18 juta bidang) dari target legalisasi aset yang terdiri atas dua
               skema, pertama program sertifikasi tanah rakyat Prona/PTSL seluas 3,9
               juta hektar, kedua sertifikasi lahan transmigrasi yang belum bersertipikat
               seluas 0,6 juta hektar. Dua skema ini masuk dalam RPJMN 2015-2019 yang
               artinya akan dikerjakan oleh pemerintah dalam satu periode kepemim-
               pinan. Lalu sejauhmana projek tersebut telah diselesaikan? Dalam
               laporan resmi yang sedikit berbeda antara Sekretaris Jenderal ATR/BPN
               dan Dirjen Infrastruktur Keagrarian ATR/BPN pada Rapat Kerja Nasional
               tanggal 6-8 Februari 2019 disampaikan capaian kinerja legalisasi aset
               bidang Prona-PTSL dan transmigrasi sejak 2015-2018 sudah sekitar 70%
               dengan rincian sebagai berikut: Peta Bidang Tanah (PBT) 16,49 juta bidang
               (±3,51 juta Ha) dan penerbitan sertipikat 12,42 juta sertipikat (±3,13 juta
               Ha) (Dirjen IK ATR/BPN 2019, 5, Sekjen ATR/BPN 2019, 3). Jika dilihat
               dari penerbitan sertipikat sudah diangka 12,42 juta setipikat, artinya
               capaian itu ditempuh dalam waktu kurang dari 4 tahun sejak RPJM dite-
               tapkan dan angka terbesar disumbang oleh program PTSL yang dijalankan
               sejak 2017. Suatu pencapaian yang sangat tinggi dibanding tahun-tahun
               sebelumnya.
                   Sementara pada skema program tanah transmigrasi capaiannya
               relatif rendah, yakni 70.412 bidang atau sekitar 47.176 Ha dengan total
               prosentase 7.86% (Sekjen ATR/BPN 2019, Dirjen Penataan ATR/BPN 2019).
               Skema di atas (gambar 1) menggambarkan target dan capaian tahun 2018
               serta target dan capaian selama 4 tahun. Capaian tahun 2015-2016 jika dilihat
               secara rinci masih sangat rendah, baru mulai tahun 2017-2018 mengalami
               peningkatan yang sangat signifikan, karena dua tahun terakhir, program
               Prona-PTSL dilakukan secara masif di seluruh Indonesia.

                                                                          73
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106