Page 107 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 107
Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi
dilepaskan sesuai PP 224/1961. Tanah negara murni kebanyakan dari
pelepasan kawasan hutan, sementara objek kedua terbanyak adalah tanah
bekas hak, khususnya HGU. Pada kasus HGU, kebanyakan adalah tanah-
tanah yang ditelantarkan kemudian menjadi konflik, dan HGU yang tidak
diperpanjang lagi. Pada tanah terlantar, negara tidak serta merta bisa
meredistribusi, ada proses yang harus diselesaikan terlebih dahulu, begi-
tu juga dengan HGB. Sementara tanah absentee dan kelebihan maksimum
sejauh ini sangat kecil berhasil diurus oleh ATR/BPN untuk dijadikan
objek RA, karena mekanisme itu tidak lagi ditempuh untuk mendapatkan
tanahnya. Kantor pertanahan maksimal mencegah agar lahan pertanian
tidak absentee, sementara untuk kelebihan maksimum jarang diurus oleh
ATR/BPN.
Di bawah ini akan dirinci program redistribusi aset yang menjadi
target pemerintah Jokowi-JK yang total luasannya 4.5 juta Ha. Terdapat
dua skema redis yang saat ini sedang diproses dan dikerjakan oleh peme-
rintah. Dari dua skema tersebut objek yang muncul adalah tanah bekas
hak atau secara keseluruhan disebut lahan kawasan non hutan dan objek
dari tanah negara pelepasan kawasan hutan. Sementara dalam tanah
pelepasan kawasan hutan juga terdapat skema PTKH, yang juga akan
penulis jelaskan tersendiri. Dua skema ini sedang berproses dan target
terbesar ada di tanah pelepasan kawasan hutan, yakni 4.1 juta hektar dan
sisanya 0,4 juta hektar redis yang berbasis pada tanah kawasan non hutan.
Objek redis yang masuk dalam skema kawasan non hutan hanya ditarget
dalam dua objek, ex-HGU dan tanah terlantar, sementara objek lainnya
tidak berani disentuh oleh Kementerian ATR/BPN, seperti tanah absen-
tee dan kelebihan maksimum, padahal kedua objek ini jika digarap
luasannya cukup signifikan. Seharusnya ex-HGB bisa dijadikan objek,
akan tetapi memang objek tersebut dianggap tidak signifikan.
a. Redistribusi ex-HGU dan Tanah Terlantar
Skema pertama dari program redistribusi adalah program yang
sangat dinantikan oleh masyarakat yang membutuhkan tanah, karena
seharusnya secara teori, pihak yang akan menerima redis adalah mereka-
mereka yang tinggal di sekitar hutan atau HGU namun tidak memiliki
79