Page 242 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 242

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        menyiapkan lahan dan penyelesaian administrasinya terus
                        menerus dilakukan, karena  proyek transmigrasi sangat
                        masif dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia: Suma-
                        tera, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah timur lainnya.
                            Proyek  transmigrasi  tidak  berhenti  hanya  sampai
                        tahun 1980an, tetapi terus berlangsung menjadi program
                        utama  sepanjang  Kabinet  Soeharto  (Kabinet  Pem-
                        bangunan I-VII/1969-1998), bahkan hingga kini. Artinya,
                        setiap kebijakan transmigrasi ada, maka sepanjang itu pula
                        Dirjen Agraria dilibatkan untuk membantu menata dan
                        menyelesaikan persoalan tanahnya. Padahal, proyek trans-
                        migrasi di Dirjen Agraria sebagai sebuah lembaga bukan
                        program prioritas, melainkan supporting unit. Artinya,
                        tupoksi utama Dirjen Agraria tetap pada kerangka yang
                        sudah ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri
                        No. 187 Tahun 1970 yakni Tata Guna Tanah, Landreform,
                        Hak Atas Tanah, Pendaftaran Tanah, dan Penelitian dan
                        Pengembangan.
                            Secara  umum, Pemerintah Orde Baru  membangun
                        transmigrasi dalam skema Repelita I-V. Pada Pelita I (1969-
                        1973), transmigrasi masih fokus pada penyebaran pendu-
                        duk dari Pulau Jawa ke pulau lain di Indonesia. Selain
                        itu, juga dilaksanakan pembangunan pedesaan di lokasi

                        tujuan transmigrasi. Instansi pemerintah yang menangani
                        masalah transmigrasi saat itu adalah Departemen Trans-
                        migrasi dan Koperasi. Pada 1973, dikeluarkan peraturan
                        terkait transmigrasi, melalui PP No. 42 Tahun 1973 tentang
                        Penyelenggaraan Transmigrasi, setelah sebelumnya dike-
                        luarkan UU No. 3 Tahun 1972 tentang Transmigrasi. Da-

                         206
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247