Page 326 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 326

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        program legalisasi aset seperti biasa: PRONA, lintas sektor,
                        dan swadaya. Baru pada periode di bawah kepemimpinan
                        Syofyan Jalil (2016-2022) kemudian dijalankan program
                        legalisasi aset secara masif melalui PTSL. Sejak tahun 2017
                        hingga 2021, capaian PTSL sekitar 23.487.310 bidang. Ang-
                        ka ini diambil dari dasboard PTSL dan belum memasuk-
                        kan capaian tahun 2022 dan capaian Peta Bidang Tanah
                        (PBT).
                            Proyek legalisasi aset lewat PTSL yang dikembangkan
                        saat ini jauh lebih masif di dalam menyusun target dan
                        tuntutan  capaiannya.  Berdasarkan  data,  Kementerian
                        ATR/BPN rata-rata telah menghasilkan sedikitnya  8.87
                        juta bidang PBT per tahun, karena harus mengejar target
                        tahun 2025 semua tanah di Indonesia harus terpetakan
                        atau terdaftar. Saat ini (2022) sudah sekitar 94,2 juta bi-
                        dang tanah yang terdaftar (74,8%) dan 79,4 juta bidang

                        tanah yang sudah bersertifikat  (63%). Artinya,  melihat
                        hasil tersebut bisa dipahami bahwa PTSL yang mayoritas
                        dikerjakan  dengan  dana  APBN  sangat  ingin  segera
                        menyelesaikan administrasi pertanahan, dengan harapan
                        ekonomi masyarakat atau pertumbuhan ekonomi masya-
                        rakat bisa bergerak secara cepat. Pemerintah berikajinasi,
                        semakin banyak sertifikat yang dikelaurkan akan seban-
                        ding lurus dengan pergerakan sertifikat ke pasar. Artinya
                        hak tanggungan maupun pasar modal lain yang meman-
                        faatkan sertifikat bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan
                        makro ekonomi, dan faktanya memang, dari tahun  ke
                        tahun  hak  tanggungan  mengalami  peningkatan  yang
                        signifikan. Secara nasional, berdasarkan data statistik hak

                         290
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331