Page 328 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 328

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                             Tabel 9.  Capaian pendaftaran tanah sampai 2021
                                      berdasarkan beberapa kriteria














                        Sumber: Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan
                        Pertanian Pangan Berkelanjutan, Maret 2022.

                            Kembali ke persoalan PTSL dan pertumbuhan eko-
                        nomi masyarakat  berbasis sertif ikat tanah, maka pan-
                        dangan ini secara meyakinkan merujuk pada pandangan
                        de Soto (2001). Menurutnya, di berbagai negara berkem-
                        bang, kapitalisme kerap menemui kegagalan dalam prak-
                        tiknya, karena aset rerata atau yang terbesar dikuasai oleh
                        kelompok  mayoritas/dominan.  Kelompok  ini  masuk
                        kategori  kelompok  miskin  namun  memiliki aset yang
                        besar, akan tetapi, asetnya idle atau masuk ke dalam aset
                        extralegal. untuk mengubah dan mengejar pertumbuhan
                        ekonomi negara secara makro, maka aset tersebut harus
                        di-legal-kan  (disertif ikasi). Sebagai ekonom, de  Soto
                        memang penganut ekonomi liberal yang mengedepankan
                        ekspansi  dan  perluasan  pasar  lewat hak  kepemilikan
                        individu, sehingga, bagi de Soto, prasyarat untuk menuju
                        perkembangan ekonomi pasar terbuka maka legalisasi aset
                        tanah masyarakat merupakan faktor utama.
                            Ide de Soto di atas ditangkap oleh para pejabat Indo-
                        nesia khususnya  pejabat agraria yang kemudian  secara

                         292
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333