Page 322 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 322

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        C. Legalisasi Aset [PTSL]: Proyek Lama dengan
                           Kemasan Baru
                            Legalisasi aset dengan berbagai nama program seperti
                        PTSL merupakan kelanjutan aktivitas land administration
                        masa lalu,  tak ubah seperti pendaftaran tanah desa per
                        desa  tahun  1961,  PRONA  (PRODA)  1981,  ILAP  1995,
                        LMPDP 2004 (Heryani & Grant, 2004), LARASITA 2009
                        (Tolo, 2017b), dan PTSL 2017 (Kurniawan et al.,  2018).
                        Artinya,  PTSL  merupakan  kebijakan  masa  kini yang
                        melanjutkan kebijakan masa lalu atas terjemahan Pasal
                        19 UUPA tentang kewajiban negara untuk mendaftarkan
                        seluruh tanah di Indonesia. Yang membedakan adalah
                        bungkus dan kemasan serta periode  atau pelaku kebi-
                        jakannya. Semua program  itu kita sebut sebagai bagian
                        dari land titling atau land administration (legalisasi/serti-
                        fikasi tanah), dalam rangka  menata sistem administrasi
                        pertanahan. Argumen dasarnya masih sama, ketika negara
                        berhasil menata sistem administrasi pertanahannya, maka
                        koleksi data semakin lengkap, dapat meminimalisir kon-
                        flik, dan memberikan rasa aman kepada pemilik tanah,
                        sekaligus  mempermudah  untuk  pembuat  kebijakan-
                        kebijakan lainnya.

                            Catatan sejarah menunjukkan,  sejak PRONA  dija-
                        dikan program pertama dalam Dirjen Agraria tahun 1981,
                        sertif ikasi tanah  menjadi  isu penting di  kelembagaan
                        agraria  dan  perlahan  mengimbangi  tata  guna  tanah
                        (Herry,  2012;  Suhendiningsih  et  al.,  2018).  Program
                        PRONA dianggap sukses yang telah dilakukan lebih dari
                        30 tahun, diselingi dengan proyek lain seperti ILAP pada

                         286
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327