Page 318 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 318

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        Indonesia”, Kementerian ATR/BPN memiliki sasaran untuk
                        menyediakan sumber TORA dengan arah kebijakan beru-
                        pa redistribusi tanah dengan strategi berupa koordinasi
                        lokasi redistribusi tanah serta menjamin pelaksanaan dis-
                        tribusi hak atas tanah bagi petani, buruh lahan, dan nela-
                        yan.

                            Pemerintahan Joko Widodo mendefinisikan reforma
                        agraria secara luas yaitu sebagai langkah menata kembali
                        akses dan status hukum atas tanah dan sumber daya alam
                        untuk  mewujudkan  keadilan  dalam  penguasaan,
                        pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, wilayah,
                        serta sumber daya alam  (Kantor  Staf  Presiden,  2017).
                        Dengan demikian,  maka reforma agraria bukan  hanya
                        terkait redistribusi aset sebagai hak milik semata tetapi
                        juga menyasar pada akses pengelolaan dan pemanfaatan
                        dengan skema  izin pemanfaatan  lahan. Yang  menarik
                        adalah  praktik  kebijakan  yang  diterapkan  oleh  Joko
                        Widodo adalah memadukan redis yang basisnya hak milik
                        dengan akses pemanfaatan hutan yang basisnya adalah
                        izin pemanfaatan. Hal ini mendatangkan peluang terbu-
                        kanya akses  masyarakat terhadap  wilayah hutan, yang
                        selama ini hal tersebut seolah-olah tidak pernah tersentuh
                        oleh pemerintah. Skema PS pada praktiknya relatif lebih
                        mudah karena status tanahnya adalah “hutan negara” se-
                        hingga tidak memerlukan pelepasan kawasan yang prose-
                        durnya sangat Panjang.

                            Program reforma agraria di-launching pada Agustus
                        2016, sejak saat itu kelembagaan yang akan mengerjakan
                        reforma agraria terus dipikirkan sampai akhirnya lahirlah

                         282
   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323