Page 316 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 316

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        agraria  dan  program  kepemilikan  tanah  seluas 9  juta
                        hektar (agenda no. 5) (Luthfi, 2018a; Puspasari & Sutar-
                        yono,  2017; Salim, & Utami, 2019; Wulan, 2019). Secara
                        esensial,  Nawacita  diterjemahkan  dari  semangat  dan
                        ajaran Trisakti, yakni: berdaulat secara politik, mandiri
                        di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya
                        yang kemudian melandasi jiwa dan pelaksanaan reforma
                        agraria (Kantor Staf Presiden, 2017a; Wulan, 2019). Nawa-
                        cita kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan
                        Presiden No. 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Peme-
                        rintah (RKP) Tahun 2017, dimana Reforma Agraria men-
                        jadi  salah satu  prioritas nasional yang dijalankan oleh
                        pemerintah pusat  hingga daerah,  yang meliputi  enam
                        aspek yaitu:  Penguatan Kerangka Regulasi dan Penye-
                        lesaian Konflik Agraria; Penataan Penguasaan dan Pemi-
                        likan Tanah  Objek Reforma Agraria; Kepastian Hukum
                        dan  Legalisasi Hak atas Tanah  Objek Reforma Agraria;
                        Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Peman-
                        faatan dan Produksi atas Tanah Objek Reforma Agraria;
                        Pengalokasian Sumber Daya Hutan untuk Dikelola oleh
                        Masyarakat; dan Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria
                        Pusat dan Daerah (Kantor Staf Presiden, 2017).

                            Berdasarkan agenda kelima Nawacita, maka peme-
                        rintah mendorong pelaksanaan reforma agraria dan pro-
                        gram kepemilikan tanah seluas 9 juta hektar sebagai Tanah
                        Objek Reforma Agraria (TORA) agar setiap warga negara
                        mempunyai kesempatan untuk memiliki tanah, sebagai
                        tempat tinggal maupun sebagai tempat memperoleh sum-
                        ber penghidupan secara layak (Salim & Utami, 2019). Salah

                         280
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321