Page 399 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 399

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          lamatkan sisa-sisa dari lembaga agraria agar bisa menja-
                          lankan  program  kebijakan  lainnya  ke  depan.  Dalam
                          bahasa lain, pilihan tersebut sebagai jalan kompromi yang
                          bisa  diterima  oleh  semua  pihak,  tidak  menimbulkan
                          banyak resistensi dari berbagai pihak,  karena jika tetap
                          menjalankan landreform secara revolusioner, resikonya
                          terlalu besar. Intinya,  kelembagaan agraria tumbuh dan
                          berkembang dengan bangunan yang tidak ideal, karena
                          peristiwa 1965 telah mengubah peta jalan penataan struk-
                          tur penguasaan tanah.
                              Dalam  konteks  lain, ada juga hal yang menarik di
                          dalam melihat ciri masyarakat Indonesia yang dilekatkan
                          dalam perspektif sejarah  kelembagaan agraria, mereka
                          menyebutnya “memori atau ingatan”. Sejak pertama In-
                          donesia merdeka  kemudian  membangun  Kementerian
                          Agraria, kata agraria merupakan istilah kunci yang sentral.
                          Kata itu melekat di dalam semua organisasi yang terkait
                          dengan manusia, tanah/lahan, dan Kementerian Agraria.
                          Termasuk semua yang teraf iliasi dengan  kata agraria
                          seperti kantor agraria  di pusat, daerah, maupun kelem-
                          bagaan pendidikan di lingkupnya.  Namun, sejak  Orde
                          Baru, memori  tersebut dipaksa hilang secara  perlahan
                          dengan  berbagai mekanisme  perubahan nama kelem-
                          bagaan. Akan tetapi, ingatan masyarakat tentang agraria
                          bukan suatu yang sederhana dan mudah ditanggalkan.
                          Hal itu  jika  dilihat di  dalam  perkembangan dan peru-

                          bahan kelembagaan agraria, kata itu tetap menjadi pilihan
                          masyarakat untuk merujuk suatu aktivitas terkait dengan
                          tanah. Artinya, memori sangat penting bagi bangsa  In-

                                                                             363
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404