Page 61 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 61
Politik Kelembagaan Agraria Indonesia
dah tangan. Selama studi di Jakarta, penulis berhasil mene-
mukan bagian-bagian dari rincian data tersebut secara
terpisah, namun masih terdapat beberapa data yang belum
berhasil ditemukan, terutama beberapa dokumen pada
periode pasca 1965.
Temuan-temuan data di atas kemudian penulis laku-
kan analisis dalam dua tahapan sebagaimana penelitian
kualitatif-historis. Data kualitatif yang berupa dokumen
sejarah pada tahap pertama dikelompokkan secara kro-
nologis dan tematik, sesuai dokumen kelembagaan yang
ditemukan. Data ini dipisah sesuai urutan waktu dan
produk kebijakan yang dilahirkan. Pada tahap selanjutnya,
data dokumen yang sudah disusun secara kronologis dan
tematik dilakukan analisis secara deskriptif untuk meng-
gambarkan perjalanan kelembagaan dari periode 1955-
2022 dengan kerangka analisis historis, prosesual, kro-
nologis, dan kritis dari produk kebijakan yang dilahirkan
oleh lembaga agraria.
Pengembangan analisis data menggunakan kerangka
berfikir sebagaimana Zed (2018) dan Sorensen (2015)
sarankan, yakni melihat dokumen kelembagaan agraria
sebagai sebuah subjek yang hidup dan memiliki dinami-
kanya. Dari sana kemudian muncul setiap pergerakan
lembaga dan produk kebijakannya saling terkait dan
bersebab akibat (kausalitas), begitu juga sebuah kebijakan
lahir memiliki konteks tertentu, termasuk dokumen-do-
kumen yang dilahirkan pada periode pasca peristiwa 1965
lahir dalam situasi yang sangat kompleks, ruwet, dan
manipulatif. Oleh karena itu, data harus dibaca tingkat
25