Page 62 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 62

M. Nazir Salim, Trisnanti Widi R, Diah Retno W.

                        kemungkinan-kemungkinan lain  yang muncul sebagai
                        akibat dari teks dan konteks yang tidak ideal. Pasca analisis
                        dan penjelasan tersebut, penulis mencoba melihat peru-
                        bahan-perubahan kelembagaan dan kebijakan secara lebih
                        rinci,  dengan  menggambarkan  terlebih dahulu  secara
                        prosesual dan kronologis.


                        F. Struktur Isi Buku

                            Buku ini terdiri atas 7 bab, dimulai dengan bab I berisi
                        argumen dan penjelasan mengapa penelitian kelembaga-
                        an  dilakukan, dan mengapa menjelaskan  kelembagaan
                        agraria itu penting untuk generasi agraria ke depan. Bab
                        II masuk pada isu bagaimana pemerintah kolonial menge-
                        lola kelembagaan agraria,  termasuk penjelasan singkat
                        mengenai pengaturan hak-hak kolonial atas tanah, baik
                        hak Barat maupun hak adat bagi masyarakat Indonesia
                        (Hindia Belanda). Pada Bab III penulis mulai membahas
                        secara detail bagaimana pengelolaan kelembagaan Agraria
                        Indonesia pasca  lahirnya UUPA. Fokus kajian  melihat
                        perjalanan kelembagaan dan produk kebijakan  Agraria
                        pada periode tersebut, termasuk penjelasan berbagai upa-
                        ya Kementerian Agraria mendesain dan melaksanakan
                        program-program  strategisnya,  terutama  landreform,
                        transmigrasi, tata guna tanah,  dan  pendaftaran tanah.
                        Selanjutnya masuk pada Bab IV, telah terjadi perubahan
                        kelembagaan agraria, sehingga penulis mencoba melihat
                        isu-isu strategis dan fokus kelembagaan yang mengalami
                        perubahan, dari isu penataan struktur penguasaan tanah
                        kemudian  fokus pada  administrasi  pertanahan  untuk

                         26
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67