Page 147 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 147

Djoko Suryo

            6. Menjadi Pusat Pemerintahan Kotapraja: Dari Masa
               Pendudukan Jepang sampai Kemerdekaan, 1942-1957
               dan 1960-an

                Pada masa pemerintahan Pendudukan Militer Jepang (1942-
            1945), pemerintahan Kotapraja (stadsgemeenten) diganti nama
            dengan istilah Jepang Si (municipality), dan kepala daerahnya
            di tangan wali kota, secara struktural organisasi teritorial dan
            sosial “kota praja” pada masa Jepang mencakup organisasi sosial
            yang paling kecil yaitu tonari gumi atau rukun tetangga yang diper-
            kenalkan pada 1944.
                Jepang menyerah pada 1945, dan Indonesia memprokla-
            masikan kemerdekaannya, maka pemerintahan kotapraja sepe-
            nuhnya ditangani oleh orang Indonesia. Pada masa Revolusi
            (1945-1950) kegiatan pemerintahan kota dan pemerintahan kabu-
            paten dilakukan di daerah Republik (mengungsi), mengingat
            daerah Kota Pekalongan diduduki oleh tentara Belanda.
                Pemerintah Republik Indonesia pada 1948 mengeluarkan Un-
            dang-Undang 1948/22 tentang otonomi daerah provinsi men-
            jadi Daerah Swatantra I, dan daerah kabupaten, serta daerah
            pemerintahan kotapaja yang berstatus sebagai Kota Besar men-
            jadi daerah otonomi Daerah Swatantra II, sementara Daerah Swa-
            tantra III mencakup wilayah pemerintahan desa dan kota kecil.
                Pada Tahun 1950 dikeluarkan UU No. 16 yang menetapkan
            pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan propinsi,
            Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa
            Yogyakarta. Pada UU 16 Tahun 1950 itu diputuskan pencabutan
            undang-undang (ordonantie) pembentukan kotapraja, Kota
            Pekalongan,  ditetapkan sebagai Daerah Kota yang berhak
                         7
            mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai yang
            dimaksudkan dalam UU No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerin-
            tahan Daerah. UU No. 16 Tahun 1950 ini berlaku mulai tanggal
            15 Agustus 1950.


                7  Ibid., hlm. 129,  392.

            126
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152