Page 152 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 152
Transformasi Masyarakat Indonesia...
sungan segi-segi keistimewaannya pada masa depan. Dalam
hubungan ini beberapa segi yang perlu dipertanyakan antara
lain ialah unsur-unsur sosial-budaya yang penting manakah
yang mendasari terbentuknya “mental programs” sosio-kultural
masyarakat Daerah Yogyakarta, sehingga daerahnya memiliki
“keistimewaan” (speciality), “kekhasan” (distinct) atau “ke-
unikan” (uniqueness) dalam perjalanan sejarah masyarakat dan
Bangsa Indonesia? Mungkinkah keistimewaan itu mampu
berlanjut ke masa depan? Segi-segi sosial-budaya yang manakah
yang secara khas dapat berkelanjutan ke masa depan? Mengapa
dan bagaimanakah segi-segi keistimewaan itu dapat dan perlu
atau harus dikembangkan pada masa depan? Secara berturut-
turut uraian berikut ini mencoba menjawab pertanyaan-perta-
nyaan tersebut.
2. Berawal dari kelahiran Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat dan Terbentuknya Masyarakat Kawula
Kraton Yogyakarta pada 1755
Yogyakarta pada mulanya merupakan salah satu pusat Kera-
jaan Jawa yang bernama Kesultanan Ngayogyakarta Hadining-
rat yang didirikan oleh Pangeran Haryo Mangkubumi atau
Raden Mas Sujana, yang setelah diangkat menjadi raja bergelar:
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Bu-
wono Senapati ing Ngalaga, Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifa-
tullah. Ia naik takhta pada tahun 1755, setelah berjuang melawan
1
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) atau Kompeni Belanda
yang sejak pertengahan abad ke-18 mencampuri dan mulai
menguasai kekuasaan pemerintahan Kerajaan Mataram Islam
di Jawa. Ia merupakan salah seorang putra Sunan Amangkurat
IV yang memerintah Kerajaan Mataram Islam di Kartasura
(1719-1726), dan adik laki-laki Sunan Paku Buwana II yang ber-
1 lihat M.C. Ricklefs, Jogjakarta Under Sultan Mangkubumi, 1749-1992,
A History of the Division of Java (London: Oxford University Press, 1974).
131