Page 154 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 154
Transformasi Masyarakat Indonesia...
penggantian takhta kerajaan di Surakarta. Sebaliknya hal ini
telah menjadikan Pangeran Mangkubumi, yang menjadi salah
seorang pewarisnya, bersama Raden Mas Said kecewa. Pada
waktu Paku Buwono II meninggal, Kompeni Belanda mengang-
kat Adipati Anom menjadi penggantinya dan bergelar Sunan
Pakubuwono III pada 15 Desember 1749. Mendengar rencana
Kompeni Belanda akan melakukan penobatan Adipati Anom
tersebut, para pendukung dan pengikut Pangeran Mangkubumi
mengangkat dan menobatkannya menjadi Raja Mataram di Suka-
wati pada 12 Desember 1749, sebagai tanda penentangan mereka
terhadap tindakan Kompeni Belanda. Selain itu, perang melawan
Kompeni Belanda dan pihak penguasa kraton juga dilancarkan
oleh Raden Mas Said (pada masa kemudian bergelar Mangku-
negara I), dengan alasan yang sama.
Perang yang juga dikenal sebagai Perang Suksesi ke III ter-
sebut di atas, berakhir dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Feb-
ruari 1755. Perjanjian ini dikenal juga sebagai perjanjian Palihan
Nagari (Pembagian Kerajaan), yang sebenarnya membagi wila-
yah Jawa menjadi dua kerajaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta Hadi-
ningrat dan Kesunanan Surakarta Hadiningrat. Peristiwa Palihan
Nagari ini secara historis sekaligus juga diikuti dengan “palihan
warga kawula” Kraton Jawa menjadi dua bagian, yaitu masyarakat
kawula Kerajaan Yogyakarta Hadiningrat dan kawula Kerajaan
Kasunanan Surakarta. Kedua kelompok masyarakat kawula Jawa
tersebut dengan demikian memiliki dua panutan kepemimpinan
kerajaan dan panutan gaya orientasi kebudayaan Jawa yang
terpusat pada masing-masing istana kerajaannya.
Sesuai dengan pembagian wilayahnya, masyarakat pendu-
kung Pangeran Mangkubumi, membangun kiblat panutannya
pada Kraton Yogyakarta, yang didirikan di wilayah bekas Hutan
Beringan, yaitu di Kraton Yogyakarta yang ada sampai sekarang
ini. Di bawah kepemimpinan Sultan Hamengku Buwana I dan
penerusnya, Kraton Yogyakarta tumbuh dan berkembang men-
jadi salah satu pusat kekuasaan politik Kerajaan Islam di peda-
133