Page 155 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 155

Djoko Suryo

            laman Jawa yang kokoh, karena didukung oleh basis ikatan
            masyarakat pedesaan agraris yang kuat, baik dalam tata kema-
            syarakatan, tata ekonomi pedesaannya maupun dalam  tatanan
            tradisi kebudayaan Jawa yang dianutnya. Sejak itulah di wilayah
            Yogyakarta terbentuk bangunan ikatan kesatuan komunitas
            sosio-politik-kultural masyarakat tradisional yang secara
            vertikal terdiri atas golongan masyarakat istana dan masyarakat
            pedesaan yang berinti pada ikatan hubungan Gusti-Kawula atau
            Kawula-Gusti; dan secara horisontal terdiri atas ikatan hubungan
            antar komunitas masyarakat petani pedesaan agraris yang khas
            di wilayah Kesultanan Yogyakarta.
                Menurut para pakar sejarah bahwa dari semua Raja  Mata-
            ram Islam, ada dua tokoh raja yang terkemuka dan terkenal
            dalam Sejarah Mataram Islam di  Jawa, yaitu Sultan Agung dan
            Sultan Hamengku Buwono I.  Keduanya memerintah kera-
                                          2
            jaannya dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembang-
            kan kebesaran, keamanan, dan kemakmuran kerajaan. Keduanya
            juga merupakan ahli strategi militer, panglima perang yang han-
            dal dan berpengalaman, dan medapat dukungan dari kawu-
            lanya. Kedua tokoh besar Raja Mataram tersebut pada dasarnya
            telah menjadi tokoh idola kepemimpinan (leadership) di ling-
            kungan Kraton Yogyakarta dan lingkungan  masyarakat  kawula
            Yogyakarta.
                Latar geo-ecosistem pedesaan agraris pedalaman Jawa yang
            diperkuat dengan latar historis sosio-politik-kultural Kraton
            Jawa dan hadirnya tokoh idola kepemimpinan  tersebut di atas
            pada hakekatnya telah mendasari terbentuknya modal sosial
            (social capital) dan nilai dasar kultural (core values) bagi masya-
            rakat Jawa di Yogyakarta. Modal sosial-kultural beserta nilai-
            nilai dasar inilah yang memungkinkan masyarakat Yogyakarta
            memiliki kemampuan untuk  menghadapi tantangan perubahan




                2  Ibid.

            134
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160