Page 90 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 90
Melacak Sejarah Pemikiran Agraria
terjadinya Revolusi Perancis. Negara baru yang hendak didirikan-
nya haruslah bercita-cita egalitarianisme, dihapuskannya hak-hak
feodal, dan berbasis konsep warga negara. Kesemuanya diinspi-
rasi oleh semangat enlightentment yang dibawa Revolusi Perancis.
Gagasan Raffles melalui slogannya yang terkenal, “come into
direct contact with the people” dan prinsip-prinsip tentang humani-
tarian pada abad 18, memberi inspirasi van der Capellen akan
gagasan filantropisnya. Gagasan liberal dan humanitarian saat itu
sangat kuat dalam mempengaruhi opini publik sehingga setiap
usulan kebijakan harus diuji komitmen “interest of the people”-nya,
termasuk juga sistem kebudayaannya. 33
Van der Capellen melanjutkan kebijakan periode
sebelumnya, yakni menempatkan birokrasi sebagai “pegawai ne-
geri sipil” dengan tugas mengumpulkan data statistik hampir se-
mua aspek kehidupan ekonomi dan masyarakat. Pemerintahan-
nya memberi proteksi kuat terhadap masyarakat Jawa di hadapan
para pengusaha Cina dan Barat. Ia sangat kritis pada situasi
“perkebunan swasta” yang sering mengabaikan hak-hak petani.
Pemerintahannya memperkenalkan kontrak penjualan produk
langsung ke petani, dimana sebelumnya harus melalui pemuka
desa. Gagasan ini untuk memperlemah posisi elite lokal dan
memperluas kemampuan petani terhadap pasar bebas. 34
Van der Capellen menerapkan kebijakan penjaminan pada
masyarakat Jawa agar mereka dapat memetik hasil dari tanah
mereka secara bebas, asal dengan jaminan membayar sewa tanah.
Melalui kebijakan lanjutan periode sebelumnya ini, ia berusaha
mengurangi pengaruh orang Eropa di Jawa, sehingga diharapkan
masyarakat Jawa dapat terdorong mengintegrasikan diri dengan
aktivitas ekonomi liberal dalam menghasilkan produk. Dengan
itu mereka dapat dengan lancar membayar sewa tanah kepada
pemerintah. Pada tahun 1925 kebijakan ini dinilai gagal, bukan
saja oleh sebab adanya Perang Jawa namun secara internal
33 B. Schrieke, Indonesian Sociological Studies, Selected Writing I (Bandung: W.
Van Heve Ltd, 1955), hal. 186.
34 Uraian ini diringkas dari Luiten van Zanden, op.cit., hal. 7-8.
37