Page 283 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 283

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            tahun 2000 yang menunjukkan bahwa terdapat kawasan
            hutan yang rusak lebih dari 59 juta ha, yakni di dalam hutan
            lindung (10,52 juta ha), hutan konservasi (4,69 juta ha)
            dan hutan produksi (44,42 juta ha). Laju kerusakan hutan
            pada periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta ha/ tahun. Laju
            kerusakan tersebut semakin parah dan tidak terkendali pada
            awal era reformasi (1997-2000) dengan laju degradasi sebe-
            sar 2,8 juta ha/ tahun dengan aktivitas penebangan liar,
            penyelundupan kayu dan konservasi kawasan hutan menjadi

            areal penggunaan lain yang semakin merajalela tanpa meng-
            indahkan hukum dan kaidah-kaidah pengelolaan hutan yang
            lestari.
                Penanganan terhadap permasalahan illegal logging telah
            dirumuskan melalui beberapa konsep kebijakan yang akhir-
            nya dikeluarkan INPRES Nomor 4 Tahun 2005 tanggal 18
            Maret 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Seca-
            ra Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di Seluruh
            Wilayah Republik Indonesia.
                Pada sisi lain, dengan adanya semangat otonomi daerah
            dan sejalan dengan upaya daerah untuk meningkatkan pere-
            konomian daerahnya melalui peningkatan Pendapatan Asli
            Daerah (PAD), maka permohonan penggunaan kawasan
            hutan untuk pembangunan non kehutanan terutama pele-
            pasan kawasan hutan untuk budidaya perkebunan semakin
            meningkat, karena kegiatan tersebut di nilai dapat
            memberikan kontribusi pendapatan yang lebih besar dan
            dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada sektor
            kehutanan.




            236
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288