Page 238 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 238

226   Tri Chandra Aprianto


            yang berlandaskan  pada  ide  kapitalisme, yang dalam  prakteknya
            tidak  hanya  berkutat  pada  persoalan  teknis  perkebunan. Tetapi
            juga  bagaimana  mempermudah  proses  distribusi dari produksi di




            daerah perkebunan ke wilayah pasar Er  Sebagaimana


            disinyalir  oleh  Hatta  munculnya  kapitalis  yang datang menyerbu
            khususnya untuk perusahaan perkebunan besar di Indonesia telah
            menyebabkan  terjadinya  proses  eksploitasi yang berkaitan  dengan
            dua faktor yang menguntungkan, yaitu (1) faktor tanah yang begitu
            subur, dan (2) faktor upah buruh yang sangat murah. Bagi Hatta dua
            faktor tersebut yang memperbesar tenaga konkurensi. Produksi tidak
            dilakukan  untuk  memuaskan  keperluan  dalam  negeri, melainkan
            untuk pasar dunia demi keuntungan yang luar biasa. Sebagai daerah
            penjualan barang-barang industri Belanda, Indonesia belum begitu

            berfungsi. Fungsi ekonominya yang terutama ialah sebagai daerah
            produksi semata-mata, karena  itu  ekonomi ekspor  menjadi corak
            perekonomian masa Hindia Belanda. 71
                Atas  dasar  pandangan  tersebut  perusahaan  perkebunan
            partikelir di Jember, seperti yang dimiliki oleh George Birnie tidak
            saja menanamkan sahamnya hanya untuk seputaran hasil pertanian
            seperti tembakau, kopi, dan  coklat  tetapi juga  memiliki saham





            terbesar pada pabrik gula   Pr  Bondowoso  Sejak aw
            juga memiliki saham terbesar pada pabrik Panarukan Maatschappij
            yang bergerak dalam usaha pengangkutan komoditi ekspor ke luar
                  72
            negeri.  Pada akhirnya hal ini tidak saja akan menyebabkan kesulitan
            dalam  hal  pengurusan  awal  perusahaan  perkebunan,  mengingat
            banyak modal yang sudah keluar duluan sebelum diambil alih. 73
                Keluarnya pemilik modal tidak saja menyebabkan larinya kapital
            ke  luar  negeri, tetapi juga  berdampak  pada  proses  pengambilan


            71   Herbert Feith & Lance Castle (ed.), Pemikiran Politik Indonesia, hlm.
                7-8.
            72  Brosur, Een Jubileum in de Tabak NV LMOD, (tidak diterbitkan). 1909.
            73  Sasaran tahun No. 7 tahun II. 1987, hlm. 36.
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243