Page 239 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 239

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  227


              uang di Bank, karena yang berhak mengambil adalah administatur
              Belanda. Pihak militer kembali melakukan penekanan kepada para
              pemimpin  bank  guna  melayani para  pemimpin  baru  tersebut. Hal
              ini tidak  lepas  dari proses  pengambilalihan  berbagai perusahaan
              perkebunan  partikelir  itu  pada  dasarnya  dilakukan  dengan  begitu
              cepat. Problem  keuangan  itu  tidak  akan  terjadi seandainya  para
              pemegang posisi penting di perkebunan  ditahan  terlebih  dahulu
              untuk    kemudian            pertanggungjawabannya
              perusahaannya diambil-alih.
                  Akan  tetapi  untuk  LMOD  sejak  awal  dalam  soal  keuangan

              sudah  mengadakan   perhatian  secara  khusus  supaya  sesudah
              proses  nasionalisasi tidak  menghadapi kemacetan. Terdapat  dua
              langkah  utama  yang ditempuh. Langkah    pertama, diambilnya
              jalan  dengan  mendirikan  verkoop  organisasi di Surabaya  yang


                oleh P  Jawa Timur  Verkoop organisasi ini sudah dapat
              melakukan  penjualan  kopi keluar  negeri yakni ke  Eropa. Langkah
              kedua, jalan  terus  menghubungi Bank  yang biasa  menjadi saluran
              keuangan  LMOD yakni faktori-faktori namun  di samping itu  juga
              mengadakan hubungan dengan Bank Indonesia. Hal yang demikian
              di pandang perlu  untuk  overbrugging  bila  suatu  ketika  LMOD
              menghadapi kemacetan keuangan. Keuangan dari LMOD sepanjang
              pengetahuan Saiudin sejak memimpin dari tahun 1955 tidak pernah

              ditransfer  keuntungan  yang dicapai untuk  dipergunakan  di dalam
              negeri, termasuk  digunakan  untuk  memperbaiki perkebunannya.
              Hingga  setelah  berlangsungnya  nasionalisasi LMOD tidak  pernah
              menderita kerugian. 74
                  Selain  itu  juga  terdapat  problem  pembenahan  administrasi
              yang ada di perusahaan perkebunan yang baru diambil alih. Dimana
              secara  tiba-tiba  ditinggal oleh  (tentu  saja) tenaga  administrasinya
              yang sebelumnya  terlibat  dalam  proses  produksi. Masalah  tenaga




              74  Surabaja Post, 4 Pebruari 1958, hlm. 2.
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244