Page 242 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 242
230 Tri Chandra Aprianto
Tabel 7
Penjualan ke Rotterdam dan Amsterdam tahun 1954-58 79
Tembakau Harga di Rotterdam dan Amsterdam 0,5 Kg (gulden)
berasal dari: 1954 1955 1956 1957 1958
Ex LMOD 3,15 5,14 5,46 5,80 5,56
Ex BTM 2,87 4,92 5,06 4,44 3,65
Ex LMS 3,53 4,60 5,19 5,44 3,29
Ex CMD 3,30 5,51 5,45 4,90 2,87
Angka-angka di atas, pada tahun 1954 menunjukkan harga yang
paling rendah. Hal itu dikarenakan pada tahun itu di perusahaan
perkebunan masih berlangsung proses rehabilitasi perkebunan
yang rusak akibat perang. Selaian itu pada tahun 1953 areal tanam
untuk semua perusahaan perkebunan di wilayah karesidenan Besuki
mengalami penyempitan, yakni hanya 94.000 hektar jauh lebih
sempit sebelum masa perang, seperti pada tahun 1931 seluas 320.000
hektar. Begitu juga pada tahun 1958 menunjukkan harga yang
mengalami sedikit penurunan dikarenakan berada dalam situasi
gonjang-ganjing pengambilalihan. Padahal kalau melihat areal
tanam tembakau oleh perusahaan perkebunan pada tahun 1956-1957
dengan tahun 1957-1958 keluasannya hampir sama.
Tabel 8
Keluasan Areal Tanam 1956-57 dan 1957-58 80
Kebun Luas areal tanam pertahun (Ha)
1956-1957 1957-1958
105 303 333
106 317 473
107 388 498
108 281 291
109 442 318
110 309 318
111 803 826
79 Lihat pada Bakom PTP XXVII.
80 Kabupaten Daerah Tingkat II Jember, 1976, hlm. 2-5.