Page 244 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 244

232   Tri Chandra Aprianto


            kalah pentingnya adalah adanya kemauan untuk bekerja sama dari
            pihak Bremer Gruppe dalam menghadapi segala kesulitan pemasaran,
            termasuk menghadapi pihak Belanda. 83
                Pada  tanggal 13 Februari 1959 berlangsung penandatanganan




            persetujuan   antara Ir  Saksono Prawirohardjo selaku dir

            PPN dengan   Mr. Gielessen  dari Bremer Gruppe Isi persetujuan
                                                         .
            tersebut  tidak  saja  mengenai pemindahan  pemasaran  tembakau
            Indonesia  ke  Bremen, di sana  juga  dinyatakan  masing-masing





              saham   Selain itu juga termaktub semua t






            y  dikirim ke pelelangan   Bremen 7  dibiay  terlebih
            oleh  Bremer  Gruppe. Adanya  persetujuan  dagang ini kemudian
            melahirkan  sebuah  badan  usaha  bersama  antara  pemerintah
            Indonesia dengan sekumpulan pedagang tembakau di Bremen yang
            bernama Deutsch-Indonesische Tabak Handellschaft (DIHT). Badan
            ini mendapatkan hak monopoli untuk memasarkan tembakau hasil
            produksi PPN. 84
                Tampaknya  perpindahan  tersebut  juga  melahirkan  problem
            tersendiri, yaitu  pihak  Belanda  melakukan  tuntutan  dan  akan
            mengajukan   persoalan  tersebut  ke  pengadilan  internasional.
                                                                        85
            Sementara itu pihak Indonesia sebelumnya telah menyatakan bahwa
            para  pengusaha  Belandalah  yang pertama  kali menyalahi aturan
            kontrak  dengan  memblokir  pengalihan  hasil penjual tembakau
            ke  Indonesia, sebanyak  lebih  kurang 70 juta  gulden. 86  Tekanan
            yang dilakukan  Pemerintahan  Belanda  terhadap  Indonesia  dan
            Bremer Gruppe  tidak  beralasan, karena  Indonesia  adalah  negara
            yang merdeka dan berdaulat. Selain itu pihak Bremer Gruppe tidak



            83  Harian Merdeka, 25 Pebruari 1959, hlm. 2.
            84  Harian  Merdeka, 14 Pebruari 1959, hlm.1-2; lihat  juga  Oey  Beng To,
                                                                  (
                Sejarah Kebijakan Moneter Indonesia; jilid I (1940-1958)Jakarta:
                Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 1991), hlm. 325.
            85  Harian  Merdeka, 25 Pebruari 1959, hlm. 2.
            86  Harian  Merdeka, 14 Februari 1959, hlm. 1-2.
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249