Page 300 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 300

288   Tri Chandra Aprianto


                Sementara itu, untuk masyarakat perkebunan di daerah Ketajek,
            yang pada bab sebelumnya telah dijelaskan merupakan tempat yang
            sukses  dalam  melaksanakan  landreform. Akan  tetapi pada  tahun
            1972, pemerintah  daerah  Jember  membentuk  Perusahaan  Daerah





            Perkebunan (P  Pihak PDP merasa   pewaris y  sah

            pemilik  hak  erfpacht. PDP  Jember  mulai mempertanyakan  status







            lahany  telahdikelolaoleh masyarakatperkebunanwargaK
            Masyarakat  perkebunan  dianggap  telah  melakukan  penyerobotan
            atas  tanah  perkebunan. Pihak  PDP  Jember  mendasarkan  diri pada


            SKPT t    J  197  No  185/UM/197  y  menyatakan bahw
            tanah  perkebunan  Ketajek  itu  milik  aslinya  adalah  LMOD yang


            berakhir masa sewanya pada   2  J  1  Sehing







            berakhirnya masa sewa kepada pemerintah tentu saja   itu



            diperpanjang lagi keberadaan  perkebunan  tersebut. PDP  Jember
            merupakan institusi pengganti dari LMOD.
                Kemudian guna menindak lanjuti keputusan sepihak itu, Bupati
            mengeluarkan  SK  Bupati Kepala  Daerah  Tingkat  II Jember  tanggal
            10 Oktober  1973, No. 84 tentang pembentukan  Panitia  Pengalihan
            Hak Atas Tanah kebun Ketajek I dan II. Kemudian PDP Jember mulai
            mengajukan  permohonan   sertipikat  HGU kepada  Kementerian
            Dalam  Negeri di atas  perkebunan  Ketajek  seluas  477,78 hektar.

            Bersama unsur kerawat desa pihak PDP mengumpulkan warga y







            telah menerima manfaat dari landreform dan mulai mengelola lahan
            tersebut. Pada  saat  pertemuan  tersebut  pihak  PDP  menyatakan


            tanah y    warga   k  oleh pihak perk


            Karena  lahan  tersebut  sebenarnya  memang milik  perkebunan
            berdasarkan hak erfpacht. Warga akan diganti rugi dengan tanaman
            kopi, dan menjadi buruh perkebunan PDP Jember. 20
                Masyarakat  perkebunan  di  Ketajek  melakukan  perlawanan
            dengan  menolak  tawaran  dari  pihak  PDP  Jember.  Sekitar  225
            20  “Laporan  Forum  Solidaritas  Petani Tapal Kuda”, (Tidak  diterbitkan),
                2000.
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305