Page 301 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 301

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  289


              warga Ketajek melakukan aksi penandatanganan surat pernyataan
              keberatan  atas  pengambilalihan  dan  penggunaan  lahan  yang
              dilakukan PDP Jember tanggal 26 Desember 1973. Akan tetapi, pihak
              PDP  Jember  tetap  melaksanakan  tawarannya  tersebut.  Dengan
              dukungan  tentara  mereka  memaksa  masyarakat  untuk  menerima





              penawaran PDP  Beberapa anggota masyarakat menerima ter
              dan  intimidasi. Sebanyak  12 orang anggota  masyarakat  kemudian




              ditangkap karena masih tetap kukuh dengan perlaw  Set


              ditangkap keduabelas orang tersebut ditahan di Kantor Polsek Panti
              selama: ada yang 4 hari, 7 hari, dan 15 hari. Keduabelas orang tersebut
              tetap  tidak  mau  menyerahkan  surat-surat  kepemilikan  lahan  dan
              tidak mau menerima ganti rugi.
                  Berbagai surat  yang sudah  terkumpul dan  cap  jempol paksa
              dari masyarakat  dijadikan  alasan  oleh  pihak  PDP  Jember  guna
              mendukung upaya   percepatan  keluarnya  sertipikat  HGU. Hingga
              akhirnya  pada  tanggal 29 Agustus  1974 berdasar  atas  SK  Menteri
              Dalam Negeri No. 12/HGU/DA/1974 dan Sertipikat HGU No. 3 tahun
              1973  yang  menyatakan  bahwa  tanah  Ketajek  adalah  HGU  milik
              PDP  Jember  dan  tanah  Ketajek  adalah  tanah  Negara. Dalam  SK
              HGU tersebut, luas tanah yang HGU PDP Jember di Ketajek hanya
              seluas 478 ha, namun dalam kenyataannya PDP Jember tidak hanya

              menguasai 478 ha, PDP  juga  menguasai hasil babatan  rakyat  yang
              seluas 710 ha.
                  Intimidasi dan teror pembakaran rumah tersebut berlangsung
              hingga  tahun  1975, termasuk  mendapat  tuduhan  sebagai anggota
              komunis. Setidaknya  selama  tahun  1975 ada  lima  rumah  tokoh

              masyarakat y  melakukan perlawanan dibakar  Penang





              terhadaptokoh-tokoh masyarakaty  melakukan perlawanan t


              berlangsung, kali ini sebanyak  dua  orang ditangkap  dan  ditahan
              selama 9 hari di Kodim Jember. Akibat berbagai intimidasi kondisi
              ekonomi masyarakat  hancur. Karena  ada  rasa  takut  itu  juga  yang
              menyebabkan mereka berbondong-bondong pindah ke tempat lain,
   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306