Page 304 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 304

292   Tri Chandra Aprianto


            masuk ke pelosok pedalaman perkebunan. Masyarakat yang tinggal
            di Desa  Curahnongko  merupakan  masyarakat  perkebunan  yang
            terisolasi pada masa kolonial. Jarak Desa Curahnongko ke Kabupaten
            Jember kurang lebih 40 km. Bahkan hingga saat ini, secara geograis
            wilayah Desa Curahnongko merupakan desa yang terisolasi dan jauh
            dari desa tetangga. 23
                Sebagaimana  dijelaskan  pada  bab  sebelumnya  sepeninggal

            pemilik hak erfpacht (LMOD) verponding No. 4.267, lahan itu menjadi
            hutan belantara lagi, kemudian dibuka kembali oleh masyarakat atas
            perintah tentara pendudukan Jepang (1942). Lantas lahan tersebut
            diolah  berdasar  kepentingan  pemerintah  pendudukan  Jepang.
            Sepeninggal Jepang, lahan tersebut dikelola oleh masyarakat dengan
            menanam   tanaman  untuk  kebutuhan  sehari-hari dan  tanaman
            perkebunan, seperti tembakau dan karet. Masyarakat semakin yakin
            menggarap  lahan  tersebut  karena  adanya  aksi pengambilalihan
            lahan-lahan perkebunan oleh pemerintah Republik.

                Daerah ini dikenal sebagai basis buruh perkebunan yang radikal.
            Oleh sebab itu adanya peristiwa 1965-66, menjadi alasan bagi pihak
            TNI AD untuk melakukan pembersihan wilayah tersebut dari anasir-

            anasir  komunis. 24  Berbeda  dengan  dua  kasus  di atas  (perkebunan
            Ketajek  dan  Sukorejo), pihak  perkebunan  (PNP  XXVI), direksinya
            dipimpin  langsung oleh  orang-orang yang memiliki hubungan
            dengan TNI AD.  Setidaknya ada 22 orang yang diindikasikan sebagai
                          25
            bagian  dari PKI. Dengan  relatif  lebih  mudah  pihak  administratur
            perkebunan  dengan  bantuan  TNI AD mengeluarkan   masyarakat



            23  Desa Curahnongko diapit oleh hutan dan perkebunan dengan batas-
                batasnya adalah: (i) selatan adalah Hutan Merubetiri; (ii) barat adalah
                Tanaman Karet PTPN XII; (iii) utara adalah Tanaman Karet PTPN XII;
                (iv) timur adalah Hutan Merubetiri.
            24  Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 6.
            25  Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 6, dimana pasca pengambilalihan
                penguasaan lahan perkebunan administrasinya dikerjakan oleh pihak
                TNI AD.
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309