Page 83 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 83

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  71


              kota  kolonial di Indonesia, bagaimana  pusat  kota  Jember  juga
              dibangun  dengan  susunan  ciri khas  daerah  jajahan. Tata  kota  ini


              juga dibangun dibeberapa       W

              Kencong, Rambipuji, Tanggul, Gumuk   Mas, Arjasa, dan  beberapa
              distrik  lainnya. Pemukiman  yang sifatnya  eksklusif  yang berpusat
              di distrik Jember juga mulai dibangun. Tentu pemukiman tersebut
              terpisah dengan pemukiman penduduk pribumi.

                  Selain  itu  juga  terdapat  kompleks  kantor  pusat  beberapa
              perusahaan  perkebunan   partikelir  dan  kantor  pusat  Besoeki
                         93
              Proefstation  serta beberapa kantor pemerintah. Di tempat ini juga
              didirikan gedung societeit gebouw yang merupakan pusat pertemuan
                                                     94
              orang-orang Belanda  di distrik  Jember.   Societeit  gebouw  ini




              merupakan g  pertemuan untuk ber  kegiatan para war

              yang memiliki uang berlebih, tapi juga—padahal ini jarang ada  di
                                                         95
              Hindia Belanda—“white men’s club” yang khas,  sebuah kumpulan
              orang-orang kulit putih.
                  Menurut  serangkaian  hasil  wawancara  yang  telah  dilakukan


                                         96
              terhadap  beberapa  informan   menyatakan wilayah pemukiman
                                                                          97
              orang-orang Belanda  tersebut  berada  di jalan  protokol Kota  Jember.
              Pemukiman  di  wilayah  ini  dihuni  oleh  orang-orang  Belanda  yang
              bekerja di berbagai perusahaan perkebunan dan yang bekerja di instansi



              93  Aktivitas dari Besoekisch Proefstation ini adalah melakukan penelitian
                  guna  pengembangan  produksi perusahaan  perkebunan  baik  secara


                  kualitatif  maupun kuantitatif    Burhan   “Emas Hijau”, hlm.
                  81.
                                                                          5.
                                                                      , 1
                                                                         3
                                                                        9
              94  Brosur, Bij het 25 Jaarig Jubileum van Het Besoekisch Proefstation
              95  Cerita  tentang  bagaimana  kegiatan  pertemuan  di  societeit  gebouw
                  bisa dilihat pada Elien Utrecht, Kenangan  tentang  Indonesia  Sebelum
                  dan Sesudah Kemerdekaan; Melintasi Dua Jaman (Jakarta: Komunitas
                  Bambu, 2006), hlm. 33-4.
              96  Wawancara  dengan  Bapak  Sulton  Fajar,  Jember,  25  Mei  2004  dan
                  wawancara dengan Bapak Kusdari, Jember, 10 Juni 2004.
              97  Sekarang Jalan Gajah Mada.
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88