Page 79 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 79
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 67
dana pensiun. Sebaliknya tenaga kerja pribumi yang jumlahnya lebih
besar: 500 orang mandor, buruh harian dan petani penggarap yang
jumlahnya mencapai ribuan orang tidak memperoleh santunan dari
perusahaan, hanya memperoleh pesangon. 85
Pada akhir tahun 1908, NV LMOD memiliki kekayaan
berupa: 1 gedung driedubbele afpaksschuur model besar, 2 gedung
dubbele afpaksschuur model besar, 3 gedung enkele afpakschuur
termasuk model besar, 80 gedung penimbun tembakau, 60 gedung
rumah sebagai tempat tinggal untuk pegawai perkebunan yang
berkebangsaan Belanda, 1 koiepellerij , 1 perusahaan transportasi
yakni Panarukan Maatshcappij, 440 gudang pengeringan tembakau
yang apabila disatukan panjangnya sekitar 80.000 voet (kaki).
Sementara itu besar jumlah kekayaan itu diimbangi dengan luas areal
penanaman tembakau yang semakin tahun semakin bertambah.
Pada tahun 1908, luas arealnya sebagai berikut: 22.600 bau tanah
saw Tanah berupa tanah sew 1 bau tanah t
merupakan tanah sew bau tanah erpacht. Tanah ini semula
berupa hutan belukar dan sebagian lagi berupa tanah paya (moeras)
yang kemudian dijadikan persil tembakau, 150 bau tanah hak Opstal,
60 bau tanah sawah hak eigendom. 86
Sejak saat itulah di Jember telah berada dalam ruang yang
didominasi oleh kekuatan onderneming yang didukung oleh sistem
politik kolonial, sebuah sistem yang menuntut pelipatgandaan
modal secara terus menerus. Inilah yang kemudian dikenal dengan
istilah hukum akumulasi modal. Pandangan yang mengutamakan
bagaimana bekerjanya modal ini berpayung pada konsep primitive
accumulation merupakan aw tumbuh kembangny
kapitalisme yang ditandai dengan dua ciri transformasi. Pertama,
kekayaan alam diubah menjadi modal dalam ekonomi produksi
85 R. Broersma. Besoeki, hlm. 23.
86 Kort Overzicht van Oprichting, Bestaan, hlm. 26.