Page 77 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 77

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  65


              berubah  menjadi De Malangsche Landbouw Vereeniging    dan  di
              Jember sendiri berdiri pada tahun 1896 dengan nama Vereeniging van
              Landbouw en Nijverheid. Organisasi ini tidak  saja  menjadi tempat
              kerja  sama  antar  pengusaha  perkebunan, tapi juga  membangun
              kelancaran  kebutuhan  akan  penyuluhan  perkebunan  di antara
              balai-balai penelitian  dengan  perusahan  perkebunan, khususnya
              setelah terbentuknya Algemeen  Landbouw  Syndicaat (ALS) di Jawa
              pada tanggal 24 Juli 1925 di Jakarta yang didukung empat gabungan
              perusahaan perkebunan: karet, teh, kina, kopi, dan coklat.

                  ALS merupakan suatu organisasi kerjasama yang kuat dan besar,
              malahan  dianggap  tertinggi (top organisation) yang mencurahkan
              perhatiannya  atas  kepentingan  para  anggotanya, khususnya  di


                ek      agr  hukum perburuhan
              penelitian. Salah  satu  usaha  sosial ALS ini adalah  Algemeene
              Landbouw Pensioen Fondsen   (ALPF), dana  pensiunan  pertanian



                untuk jaminan   tua para staf  perusahaan perk


              yang menjadi anggotanya. Tentunya  ini semua  untuk  kepentingan
              perusahaan  perkebunan  kolonial, mengingat  keuntungan  yang
              selalu mengarah pada pihak pengusaha.
                  Akibat  selanjutnya  adalah  struktur  penguasaan  modal pun
              mulai bergeser  dengan  tampilnya  kelas  borjuasi sebagai penopang
              utama  bagi kinerja  kapitalisme  perusahaan  perkebunan  ini. Basis
              modal golongan ini semakin kuat seiring dengan berhasilnya mereka
              mengkonsentrasikan dan mensentralisasikan modal. Jumlah kapital
              (mereka) semakin  bertambah  banyak  dan  mulai berpikir  untuk
              mengembangkan perluasan usaha ke wilayah tanah jajahan.







                  Peranan penduduk   y  awalnya   t


              kerja  sudah  tidak  lagi dimanfaatkan  oleh  pihak  perusahaan. Telah
              hadir struktur baru dalam perusahaan perkebunan yang fungsinya
              mengatur  keberadaan  masyarakat  perkebunan. Adalah  Besoekisch
              Immigratie Bureau (BIB), sebuah perkumpulan para pengusaha yang
              berfungsi menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh berbagai
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82