Page 86 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 86
74 Tri Chandra Aprianto
Selain itu banyak bangunan rumah milik penduduk di daerah
Kota Jember yang membangun rumahnya mengacu pada model
100
Eropa. Kemudian lahirlah suatu konsep omah kota yang berbeda
dengan rumah masyarakat perkebunan pada umumnya. Kehidupan
kota semakin hegemonik, sehingga ia menjadi simbol masa depan,
sedangkan desa (bila tidak dimodernisasi) akan ketinggalan dan
menjadi masa lalu. 101 Sepanjang jalan di daerah perkotaan telah
banyak ditemukan rumah keturunan Belanda dan pegaw
priyayi yang meniru rumah indische. 102
Kebutuhan lain yang sangat mendesak bagi perusahaan
perkebunan di Jember adalah sarana irigasi. Pada tahun 1902,
dibangun sistem irigasi modern di Sungai Bondoyudo, sungai
terbesar di daerah Jember. Irigasi ini tidak saja bermanfaat untuk
kepentingan perusahaan perkebunan, karena mampu mengairi
lahan LMOD seluas 15.000 bau. Untuk memperluas cakupan aliran
air, pada tahun 1903 ditata lagi sistem irigasi dari sungai ini dengan
tanggul-tanggulnya sepanjang 16 Km dan dapat mengairi lahan
perusahaan perkebunan seluas 42.220 bau. Pembangunan irigasi
Sungai Bondoyudo sangat bermanfaat bagi pabrik gula yang berada
103
di distrik Jatiroto yakni Handels Vereniging Amsterdam (HVA).
Adanya irigasi tersebut, yang menerima manfaat paling besar
adalah pihak perkebunan tembakau dan tebu (industri gula) di
wilayah Jember terutama NV dan HV oleh karenany
dana pembangunan irigasi Sungai Bondoyudo dipikul oleh kedua
perusahaan itu, sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Adapun
rincian untuk pembangunan irigasi sungai ini, sebagai berikut: Biaya
100 Hal ini dapat dilihat pada DEPDIKBUD, Geograi Budaya Daerah Jawa
Timur (Jakarta: Depdikbud, 1988), hlm. 51-2.
101 Lihat Abidin Kusno, Zaman Baru Generasi Modernis; Sebuah Catatan
Arsitektur (Yogyakarta: Ombak 2012), hlm. 28-36.
102 W F Wertheim, Masyarakat Indonesia, hlm. 133-9.
103 Distrik Jatiroto sekarang terletak di Kabupaten Lumajang.