Page 68 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 68

Tjahjo Arianto, Tanjung Nugroho, Eko Budi Wahyono
            50

                Dikaji  dari  peraturan perundang-undangan penguasaan  tanah
            masyarakat Kampung Tua di areal yang ditunjuk oleh Keputusan Presiden
            Nomor 41 Tahun 1973 secara hukum dapat
                dibenarkan. Pengamatan peneliti di lapangan keberadaan masyarakat
            adat di Kampung Tua telah sesuai dengan yang dimaksud Pasal 1 angka 1
            sampai dengan angka 4 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
            Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian
            Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dan sesuai dengan Pasal 1
            angka 1 sampai dengan angka 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
            52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat
            Hukum Adat.
                Pemerintah harus menyikapi  dan mengambil langkah  penyelesaian
            kasus Kampung  Tua ini  dengan kebijakan. Kebijakan merupakan  salah
            satu instrumen hukum yang harus digunakan pemerintah untuk mengatur
            masyarakat Kampung  Tua. Kebijakan  yang  diambil  selain berpedoman
            dengan hukum tertulis harus juga memperhatikan aspek dan norma yang
            hidup di  masyarakat, dalam kasus ini  norma yang hidup di  masyarakat
            tentang hak prioritas di bidang pertanahan, agar kebijakan yang diambil
            tidak merugikan masyarakat Kampung Tua.
                Peneliti menerapkan teori Talcott Parson untuk analisis kasus ini, ada
            empat sub sistem masyarakat yang perlu diperhatikan dalam mengambil
            kebijakan  dalam  penyelesian  Kasus  Kampung Tua. Tiap-tiap sub sistem
            mempunyai fungsi masing-masing, yaitu:

                Pertama,Sub  sistem ekonomi  berfungsi adaptasi,  yaitu,  bagaimana
            masyarakat Kampung Tua tersebut tetap telah memanfaatkan sumber daya
            di  sekitarnya.  Pemanfaatan  sumber daya  yang dimaksud  berhubungan
            dengan pengaturan  kebijakan pemerintah  dalam  memberikan prioritas
            kepada  siapa  pemanfaatan  tanah diberikan.  Kebijakan  yang diambil
            harus bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam kasus ini
            khususnya masyarakat Kampung Tua.
                Kedua,  Sub sistem politik  berfungsi pencapaian tujuan, yaitu setiap
            warga masyarakat  selalu mempunyai kebutuhan  untuk mengetahui
            arah mana tujuan masyarakat itu digerakkan, dengan politik masyarakat
            dihimpun sebagai satu  totalitas  untuk  menentukan satu  tujuan  untuk
            kemakmuran bersama.
                Ketiga, Sub sistem sosial  berfungsi  integrasi, yaitu, proses-proses di
            dalam  masyarakat  Kampung Tua  diintegrasikan  menjadi satu sehingga
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73