Page 112 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 112
dekaan Rakyat (GKR). Dari panitia tersebut ·terdapat
beberapa tokoh di antara adalah :
I. Andi Kasim, Kepala Pemerintahan Kolaka
2. M. Jufri
3. Ch. Pingak
4. M. Rasyid
5. Tahrir
6. Abd. Wahid R
7. Abubaedah
8. Andi Punna
9. M. Ali Kamry
Panitia tersebut dilengkapi dengan organisasi ketentara-
an yang terdiri dari empat pasukan. Pimpinan pasukan-pasuk-
an tersebut, masing-masing adalah Angi Punna, Tahrir, M. Ali
Kamry dan H. Abd. Wahid Rahim . Setelah Jepang kalah
perang dengan pernyataan menyerah tanpa syarat pada
tanggal 14 Agustus 1945 dan disusul dengan pengumuman
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal I 7 Agustus
1945, penguasa Jepang di Kolaka berinisiatif menyerahkan
kekuasaan pemerintahan kepada pemerintah setempat.
Sebelum penyerahan dilaksanakan, bahkan Andi Kasim
langsung bertindak sebagai Kepala Pemerintahan Kolaka.
Atas dorongan para pemuda, Andi Kasim mengumum-
kan bahwa Kolaka adalah wilayah Republik Indonesia.
Pengumuman tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 Septem-
ber 1945 . Para pemuda yang mendorong Andi Kasim agar
mengumumkan Kolaka sebagai wilayah RI adalah pemuda
yang gerakannya dan organisasinya segera dibentuk setelah
diterima berita kekalahan J epang. Gerakan Pemuda itu di-
sebut Pembela Tanah Air (Peta) yang tujuan pertamanya ialah
merebut senjata Jepang. Beberapa saat kemudian Peta di-
robah menjadi API (Angkatan Pemuda Indonesia), yang
dengan terang-terangan menggalang kesatuan pemuda Repu-
blikein. Setelah pengumuman Andi Kasin pada 17 September
1945 organisasi pemuda Ko!aka dirobah Jagi namanya dari
API menjelma menjadi PR! (Pemuda Republik Indonesia)
103