Page 108 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 108
Sumatera bahkan kadang-kadang sampai ke Singapura untuk
menjual barang dagangannya. Dari pelayaran mereka banyak
diperoleh pengalaman dan berita-berita tentang perjuangan
pemuda di Jawa dan Sumatera. Pengalaman dan berita-
berita yang diperoleh di J awa dan Sumatera sangat besar
manfaatnya untµk mengembangkan usaha-usaha perjuangan
mereka. Dari hasil perdagangan hasil bumi itulah salah satu
modal dalam menghidupkan organisasi mereka.
Tiga tahun usia Pemuda Muslimin I donesia maka pada
tahun 1938 diresmikanlah pembukaan ca bang Partai Syarikat
I lam Indonesia (PSII). Pengurusnya berkedudukan di
Lasusua, diketahui oleh M. Rahim Daeng Nompo. Rupanya
Pemuda Muslimin Indonesia yang didirikan di Lasusua pada
tahun 1935 adalah organisasi bawahan (onderbouw) Partai
Syarikat Islam Indonesia yang didirikan tiga tahun kemudian.
Dengan berdirinya Partai Syarikat Islam Indonesia di Lasusua
itu membangkitkan perhatian pemerintah Belanda di Kolaka
untuk mengawasi dan mengikuti perkem bangannya. Aparat
pemerintah sudah sering ditugaskan mengunjungi Kolaka
bagian utara. Di antara aparat yang sering ditugaskan ke sana
terdapat simpatisan Partai Syarikat Islam Indonesia antara
lain Abd. Waris seorang ambtenar yang memangku jabatan
Hulp Bestuur Ambtenaar (HBA). Sudah dapat dibayangkan
peranan dan pengaruh kedatangannya di Lasusua bertemu
dengan para pelopor Partai Syarikat Islam Indonesia di sana.
Pada tahun 1939 Partai Syarikat Islam Indonesia
mengalami perpecahan dari pusat sampai ke cabang dan
ranting. Di Lasusua mengalami ha! yang sama. Beberapa
tokoh PSII memisahkan diri lalu mendirikan penyadar pada
tahun 1939. Pelopor berdirinya Penyadar di Kolaka Utara itu
adalah M. Junus, Makkajareng, Halide Usman, Ibrahim Daeng
Massure, M. Rasyid dan Yassir.
Dengan berdirinya penyadar berarti wadah perjuangan
bertam bah pula, namun sebaliknya pemerintah Belanda
semakin meningkatkan pengawasanannya terhadap gerakan-
gerakan masyarakat. Sejalan dengan meningkatnya gerakan-
99