Page 105 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 105
pertahankan wilayah Bone Tengah pada tahun 1905. Pombili
memiliki ilmu-ilmu mistik kejantanan, tidak mempan di-
makan besi dan tidak dimakan peluru jadi kebal terhadap
besi dan peluru.
Pad a tahun 1911 terjadilah per la wanan Porn bili ter-
hadap Belanda bertempat di Mangolo yaitu suatu tempat
yang terletak 7 km sebelah utara Kolaka sekarang. Pasukan-
nya terdiri dari orang-orang Tolaki Mekongga yang ber-
senjatakan taawi (parang panjang), tombak dan beberapa
laras senjata api kuno. Bersama-sama dengan Opu Todjabi
yang bersenjatakan keris mereka menahan pasukan Marsose
Belanda. Pombili memilih pertahanan sekitar sungai Mango-
lo di dekat sebuah tebing batu. Karena persenjataan yang
tidak seimbang pada akhirnya anggota pasukan Pombili
terpaksa mengundurkan diri setelah berhasil mem bunuh be-
berapa orang tentara Belanda. Opu Todjabi mengundurkan
diri ke Lasusua dan Pombili mundur lalu mengatur perl-
lawanan di Puuwonggia yaitu suatu situs yang jaraknya 11
km sebelah timur dari kota Kolaka sekarang. Walaupun Pom-
bili memberikan perlawanan yang sengit namun pada akhir-
nya Belanda dapat memenangkan pertarungan. Pombili
mengundurkan diri ke pedalaman yang kemudian melakukan
petualangan ke daerah Konawe. Di daerah Konawe ia ber-
usaha membantu para bangsawan Konawe yang bersiap-
siap mempertahankan wilayahnya agar tidak di)rnasai oleh
penjajah Belanda yang telah memasuki Kendari sejak tahun
1906.
4. Akibat perlawanan
Perlawanan-perlawanan yang dilancarkan oleh Haji
Hasan, Opu Todjabi dan Pombili sangat menyakiti hati
Belanda, sehingga menyebabkan timbulnya tindakan balas
dendam yang berat dipikul. Perlawanan pasukan Haji Hasan
di Wawo menyebabkan Belanda menahan Opu Patunru, Andi
Basa Lampulle (Anggota Hadat Luwu) dan menangkapi serta
membunuh siapa saja yang dicurigai. Dengan sergapan Haji
Hasan di Lasusua, Belanda mundur lalu menangkap rakyat
6
yang tidak bersalah, Tomadina bersama keluarganya. )
96