Page 106 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 106
Dengan berakhirnya perlawanan-perlawanan rakyat di
daerah Mekongga dan pendudukan penjajah Belanda ber-
langsung maka Mekongga yang 'tadinya merupakan kerajaan
merdeka dijadikan daerah jajahan Belanda yang digabung
dengan Luwu. Daerah Mekongga dijadikan Onderafdeeling
Kolaka sebagai salah satu Onderafdeeling dalam wilayah
Afdeeling Luwu dan diperintah oleh seorang Gezaghobber
dengan ibukota Kolaka.
B. PERLAWANAN TERHADAP NETHERLANDS INDIA CIVIEL
ADMINISTRATION (NICA)
Perlawanan tersebut merupakan perang mempertahankan
kemerdekaan Indonesia atas dasar Proklamasi 17 Agustus 1945.
I . Lataf belakang perlawanan
Penjajahan Belanda yang dimulai tahun 1 906 sampai
dengan berlangsungnya pendudukan J epang telah menim bul-
kan kesulitan hidup di kalangan masyarakat Kolaka. Berbagai
macam pajak dipikulkan kepada rakyat. Di samping pajak
juga kerja dinas yang disebut heeredienst dan lain sebagainya,
telah menyita sebagian besar waktu yang akan digunakan
oleh rakyat untuk berusaha menghidupi keluarganya. Pajak
yang tinggi di samping upah buruh yang sangat rendah dalam
suasana ketiadaan lapangan kerja menyebabkan taraf hidup
rakyat sangat menyedihkan. Rakyat petani tidak bisa meng-
harapkan hidup dari hasil pertaniannya pengusaha pribumi
boleh dikatakan tidak ada, di tam bah lagi dengan kemerosot-
an ekonomi dunia setelah selesai Perang Dunia I, yang meng-
akibatkan kesulitan hidup yang dikenal dengan istilah
populer "zaman malaise" sangat terasa pengaruhnya di
daerah Kolaka. Rakyat yang sementara hidup dalam kesukar-
an ditugaskan lagi membuka jalan raya dengan biaya sendiri
tanpa imbalan sedikitpun menambah beban penderitaan yang
sangat berat di kalangan rakyat. Suasana hidup sedemikian
itu mendorong timbulnya kesadaran rakyat Kolaka untuk
meyakinkan bahwa bagaimanapun juga kalau namanya hidup
97