Page 101 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 101
itu, ditempatkanlah seorang pejabat di Lelewawo dalam
wilayah Mekongga dengan gelar Mokole dalam bahasa Tolaki
atau Mincara Ngapa dalam bahasa Bugis Luwu. Menurut
kesepakatan antara Luwu dengan Mekongga bahwa Mincara
Ngapa atau Mokole Kondeeha di Lelewawo bertugas meng-
atur hubungan Luwu - Mekongga. Bukan saja dengan keraja-
an Luwu tetapi dengan kerajaan-kerajaan tetangga lainnya,
seperti Moronene, Konawe, Wolio dan Muna, juga dikem-
bangkan persahabatan dan kerja sama dengan prinsip hidup
berdampingan secara damai. Persahabatan dengan kerajaan
Bone tidak pula disepikan, sehingga di saat kerajaan-kerajaan
tetangga terganggu oleh imperialis, Mekongga turut merasa-
kan suka-dukanya, terutama dengan penderitaan masyarakat
kerajaan Luwu. Hal itu terbukti pada saat perlawanan Bone
dan Luwu terhadap Belanda di awal abad ke-20, di mana para
patriot Mekongga turut melawan Belanda. Menurut Laporam-
ba alias Daeng Mangngati, bahwa pada saat Bone diserang
Belanda di tahun 1905 seorang Ksatria Mekongga yang
bernama Pombili turut mendampingi Petta Ponggawae mem-
pertahankan Bone Tengah dengan nama gelar Petta Anregu-
2
runna Anak Arunge. ) Ia diberi nama itu berhubung dengan
ilmu kekebalan dan mistik lainnya yang diajarkannya di
kalangan bangsawan Bone. Setelah Bone dikalahkan Belanda
Pombili -sempat meloloskan diri kembali ke Mekongga dan
mengadakan persiapan-persiapan melawan Belanµa bersama
dengan Haji Hasan dan Opu Todjabi dari Luwu. Apa yang
dipersiapkan akhirnya menjadi · kenyataan. Pada gerakan
perlawanan rakyat Luwu yang dipimpin Haji Hasan dan
Opu Todjabi sejak tahun 1906, Mekongga turut menjadi
arena pertempuran di mana Pombili beserta rakyat Mekongga
bekerja sama Haji Hasan dan Opu Todjabi mengadakan per-
lawanan-perlawanan terhadap Belanda.
2. Wujud perlawanan
Pasukan Haji Hasan, Todjabi dan Pombili jumlahnya
kecil saja, sehingga sulit mengadakan perang terbuka mela-
wan Belanda. Wujud perlawanannya adalah perang gerilya
92