Page 97 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 97

Pada  tanggal  5  Oktober  1948  diadakanlah  suatu  rapat  ga-
           bungan di  kompleks Pakuburan Poniki yang merumuskan rencana
           penyerbuan  ke  markas NICA. Tetapi sayang sekali isi  rapat  terse-
           bu t  sempat  diketahui oleh NICA  lalu  dilakukan  penangkapan  ter-
           hadap  14 orang anggota Batalyon Sadar.
                Jauh  sebelum  peristiwa  penangkapan  tokoh-tokoh  pemuda
           Muna  yang  tergabung  di  dalam  Batalyon  Sadar,  telah  pula di la-
           kukan  demonstrasi  dan  penyebaran  famplet-famplet  menuntut
           pembubaran  NIT dengan memakai nama samaran "Sitti Goldaria".
                Sampai  pada  penyerahan  kedaulatan  Republik  Indonesia,
           di  Raha telah berkuasa NICA dengan pengawal kekuasaannya yang
           terdiri dari  tentara KNIL  dan  Polisi  Kilat (Polisi Landschaap ). Da-
           lam  mengakhiri  peranan NICA  di Muna  telah  dilangsungkan gera-
           kan  melucuti  senjata  dari  aparat  kekuasaan  NICA  oleh  Abd.
           Hamid  Langkosono  atas dasar surat  Perintah  Lettu Husen  Sosidi,
           Komandan Expedisi ALRI Pangkalan VII Surabaya.

           4.   Akibat perlawanan

                Walaupun  perlawanan  terhadap  NICA  yang  dilakukan  oleh
           pemuda  Muna  merupakan  perlawanan  yang  tidak  terbuka secara
           frontal,  tetapi  dampaknya  wajar  diperhitungkan oleh  bangsa dan
           negara di saat-saat  kita mengisi  kemerdekaan sekarang ini.  Pengor-
           banan  moral dan material  tidak sedikit demi  kemerdekaan Tanah
           Air Indonesia.
                Di  satu  pihak  kita  menghitung-hitung  jumlah  kawan  yang
           gugur  dalam  pertempuran, di  lain  pihak ternyata bahwa pemuda-
           pemuda  Muna  telah  mampu  memberikan  andil  bagi  kehormatan
           bangsa  dan  negara  yang  diproklamasikan  kemerdekaannya  pada
           tanggal  17  Agustus  1945  Pemuda-pemuda  Muna  telah  membuk-
           tikan  kepatriotannya  dan  kesetiaannya  terhadap  kemerdekaan
           bangsa  dan Tanah Air. Mereka  telah rela ditangkap dan disiksa de-
           mi  keutuhan  persatuan  dan  kesatuan  bangsa  Indonesia.  Nilai
           perjuangan  mereka  tidak  kecil  dibanding  dengan  perjuangan  pe-
           muda-pemuda  Indonesia  di  lain  daerah.  Oleh  karena  itu  dalam
           pembangunan  negara  dan  bangsa  Indonesia,  wilayah  Muna  telah
           diangkat  maratabatnya  dari  daerah  Kewedanan  menjadi Kabupa-


           88
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102