Page 100 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 100
dangkan kerajaan Mekongga sendiri, sekarang ini disebut
Kabupaten Daerah Tingkat II Kolaka.
Sebagai suatu kerajaan, Mekongga mencapai puncak
kejayaannya kira-kira pada abad ke 17. Pada saat itu me-
merintah seorang raja yang bernama LADUMA dengan gelar
Bokeo. Raja inilah yang pertama menerima agama Islam
menjadi agama penduduk di seluruh wilayah kerajaan
Mekongga. Pada jaman pemerintahan Bokeo LADUMA di
Mekongga terjadilah · ~engketa antara Goa dengan Bone
yang kemudian berkembang menjadi peperangan antara
Sultan Hasanuddin dengan Aru Palaka. Dalam peperangan
antara Goa dengan Bone, Belanda (VOC) membantu Bone.
Turut memihak Bone antara lain Sultan Buton dan raja
Konawe, sedangkan Datu Luwu memihak Goa. Oleh sebab
itu Datu Luwu yang bernama Alimuddin memerangi Belanda
yang· pada akhirnya tertawan dan diasingkan ke Bu ton pada
tahun 1665. Karena Raja (Datu) Luwu sudah diasingkan,
formasi raja diisi oleh Patunru yaitu sepupu Datu Alimuddin.
Setelah perang Goa berakhir dengan ditandatanganinya per-
janjian Bongaya pada tahun 1667, Datu Alimuddin dibebas-
kan lalu kembali ke Luwu , tetapi kedudukannya telah di-
kuasai oleh Patunru sebagai Datu. Terjadilah perang saudara
di mana kerajaan Mekongga terpaksa angkat senjata melawan
Datu Alimuddin karena membela Datu Patunru yang me-
nyingkir dan meminta bantuan Bokeo LADUMA, raja Me-
kongga. Dalam peperangan itu Datu Alimuddin tewas,
dan menyebabkan tentera Luwu kalang kabut, akhirnya
cerai-berai. Sedangkan bendera perang Luwu dirampas oleh
tentara Mekongga. Bendera tersebut berwarna merah putih
bertuliskan huruf Arab dengan kalimat tauhid.
Dengan kemenangan tentara Mekongga terhadap tentara
Datu Alimuddin yang ditandai dengan tewasnya raja dan
jatuhnya bendera perang Luwu ke tangan raja Mekongga,
maka Patunru kem balilah ke Luwu melanjutkan pemerintah-
annya selaku Datu Luwu yang bebas dari saingan. Dengan
sendirinya persahabatan Luwu dengan Mekongga menjadi
lebih erat. Penghubung atau perantara dalam persahabatan
91