Page 71 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 71
- Makmun Dg Mattiro;
- M. Junus Tanukila;
- Danuhasan;
r - lsmalin Dg Mantijiwi;
- Manaseng S. Hasan ;
.
.
. ~;'i°' - Rahmat;
- Arsyad Thayeb;
- Badillah.
Dalam bulan Oktober 1945 itu juga, pemuda-pemuda
Andoolo yang tokoh-tokohnya terdiri dafi: M. Ali SilondaE,
Abdullah SilaondaE, Aburaera SilondaE, Jakup SilondaE berhasil
menaikan bendera Merah Putih dan menyatakan bahwa Andoolo
dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan menggabung ke
Kolaka. Diadakanlah langkah-langkah yang dipandang perlu segera
ditangani. Segera dilakukan kegiatan latihan-latihan pemuda di
Andoolo. Selaku komandan pelatih ditunjuk Saiman, bekas sersan
KNIL. Terbentuklah pasukan PKR di Andoolo yang merupakan
salah satu Bataion PKR dari Resimen PKR Kolaka.
Pada awal Nopember 1945 tentara Sekutu yang diwakili oleh
tentara Australia mendarat di Kendari. Turut menbonceng tentara
Sekutu beberapa personil NICA Belanda dengan pasukannya yang
dimpimpin oleh Kapten Wolhoff adalah bekas Controleur Belanda
di Kendari yang menyingkir ke Australia selama pendudukan
Jepang.
Kedatangan tentara Australia di Kendari disambut oleh Raja
Laiwoi "Tekaka" dalam suatu upacara bendera di palabuhan
Kendari. Bendera Austalia dinaikkan berdampingan dengan
bendera Belanda.
Supu Jusuf dari PRI Kolaka, kebetulan sempat mengikuti
peristiwa tesrsebut, tetapi dalam upacara itu ia mengenakan/
menyematkan lencana Merah Putih pada picinya dan keadaan
itu sempat dilihat oleh tentara Sekutu dan NICA. Selesai upacara
Supu Jusuf dicari oleh penguasa untuk dimintai pertanggung-
jawabannya tentang penggunaan lambang Merah Putih itu. Men-
dengar berita bahwa ia sudah dicari oleh penguasa, maka pada
malam hatinya ia meninggalkan kota Kendari denan tujuan
meloloskan diri menuju Punggaluku dan terus ke Totobulu.
62