Page 72 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 72

DiTorobulu,  Supu  Jusuf  menumpang  perahu  kembali  ke  Kolaka
         melalui  BoEpinang.
              Selama  Supu  Jusuf bolak-balik Kolaka- Kendari menjalankan
         propaganda,  ia  selalu  didampingi  oleh  Mahaseng  S.  Hasan.  Pada
         saat   Supu  Jusuf  mengikuti  upacara  penerimaan  Sekutu/NICA
         di  Kendari,  pemuda  Mahaseng  S.Hasan  berada  di  sampingnya.
         Tetapi  pada  saat  Supu Jusuf meloloskandiri  dari  perangkap NICA
         di  Kendari,  tak  sampai  hatilah  Supu  Jusuf  untuk  membawa
         Mahaseng  S.Hasan  terpisah  dari  orang  tuanya  yang  sangat sayang
         kepadanya.  Supu  Jusuf  sudah  menyadari  bahwa  betapa  sulitnya
         untuk  mempertemukan  Mahaseng  S.Hasan  dengan  orang  tuanya
         karena Kendari sudah dikuasai musuh.
              Sekutu  yang  diwakili  oleh  tentara  Australia  segera  memulih-
         kan  kekuasaan  Belanda  di  Kendari.  Bendera  Belanda sudah  tentu
         berkibat setiap hari.
              Dengan  perasaan  antipati  yang  sudah  mendalam  di  dada
         pemuda  Mahaseng  S.Hasan  terhadap  imperialisme  dan  kolonialis-
         me  Belanda,  maka  pada  suatu  pagi,  Mahaseng  S.Hasan  memanjati
         tiang  bendera  Belanda,  lalu  merobek  warna  biru  sehingga  tinggal-
         kan  warna  Merah  Putih  yang  berkibaran  di  atas  tiang.  Disamping
         itu  pada  rnalam  hari  ia  menempelkan  lambang   Merah  Putih
         di  dinding-dinding  dalam  kota.  Setelah  diketahui  ileh  N !CA  akan
         kejadian  itu,  dilakukanlah  penangkapan  di  malam  hari  dan  kini
         Mahaseng  S.Hasan  menjadi  tawanan  NICA.  Ia  disiksa  dengan
         pu kulan  bertubi-tubi  sampai   menderita  kerusakan  badan  lalu
         jatuh  sakit.  Dengan  penyakitknya  itu  maka  beberapa  waktu
         kemudian  pemuda  Mahaseng  S.Hasan  meninggal  dunia  dan  di-
         makamkan  di  Kendari.  l 0)
              Beberapa  lama  kemudian,  pada  tanggal  4  Februari  1946
         ekspedisi  PKR  Kolalca  memasuki Wawotobi  dan menawan 3 orang
         tokoh  bangsawan  Konawe ,  yaitu  " Laposudo"  Kepala  Onder-
         district  Lambuya,  "Muhammadati"  Juru  tulis  Kepala  Onder-
         district  Lambuya dan  "Mahadini" putera Kepala Distrik Konawe.
         Dengan  kejadian  ini  menyebabkan  tentara  NICA  melancarkan
         operasi dua jurusan. J urusan pertarna menuju Kolaka melalui Rate-
         Ra te  dan  jurusan  ke  dua  menuju  Kolaka  melalui  Andoolo.  Pada

                                                                     63
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77