Page 232 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 232

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



                Ia hanya berkata “terimakasih” lalu jatuh dan meninggal… Hari sudah
                mulai  gelap.  Di  kamar-kamar,  di  gang-gang  terdapat  orang-orang
                Jepang  yang  sudah  meninggal…  di  kamar-kamar  itu  dimasukkan
                banyak  sekali  orang-orang  Jepang  yang  telah  dibunuh  dengan
                kejam…mayat-mayat itu bertumpuk-tumpuk berlumuran darah dan tak
                bisa dikenali lagi. Dekat jendela ada mayat yang menggantung. Darah
                hitam  kemerah-merahan yang  tak  dapat  mengalir  membekas  di  lantai
                setebal  10  cm.  Masih  ada  yang  hidup  tetapi  mukanya  tidak  dapat
                dikenali lagi, seperti setan menyedihkan .
                                                      83
                        Pembunuhan orang-orang Jepang di Penjara Bulu adalah yang
                                     84
                terbesar di Indonesia.  Dalam berbagai historiografi Jepang, peristiwa
                tersebut  dikenal  pula  dengan  peristiwa  “tulisan  darah”.  Konon,  para
                tahanan  Jepang  yang  terluka,  sebelum  meninggal  menulis  dinding-
                dinding  penjara  dengan darah.  Tulisan-tulisan  itu  secara  umum  dapat
                dibedakan  menjadi  empat:  “Berdoa  bagi  keselatan  Indonesia”;
                “Bahagia, Indonesia merdeka, Senang mati, Benzai untuk orang Jepang,
                kaisar  kita”;  “Bahagia  Indonesia  Murudeka”;  serta  “Indonesia
                          85
                Merdeka” .

                        Selain  di  Penjara  Bulu,  pembunuhan  terhadap  orang-orang
                Jepang terjadi pula di Alun-alun Semarang, dekat dengan Pasar Johar.
                Ada puluhan orang Jepang tewas  dibunuh oleh penduduk setempat.
                Tidak  hanya  dibunuh,  mayat  mereka  pun  terpancang  pada  ujung
                bambu  runcing  yang  ditegakkan  di  tengah  Alun-alun.  Berbagai
                pembunuhan  terhadap  orang  Jepang  di  Semarang  semakin  memicu
                kemarahan  tentara  Jepang.  Pembunuhan,  pembakaran  desa,  dan
                penyerahan terhadap rumah sakit umum merupakan beberapa contoh
                                                                  86
                tindakan yang dilakukan oleh tentara Jepang di sana .














                220
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237